60% Anggaran Pengembangan UMKM di Kota Bandung Dipangkas Begini kata Kadis Koperasi UMKM.

Kota Bandung – Anggaran bagi pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dipangkas hingga 60% dalam anggaran perubahan Pemerintah Kota Bandung 2020.

Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman, saat ini anggaran hanya tinggal Rp 4 miliar dari semula Rp12 miliar.

“Ada refocusing, jadi ini mah masalah prioritas, saat ini anggaran difokuskan untuk kesehatan,” kata Atet kepada Wartawan, Selasa (6/10/2020).

Katanya, di masa resesi ini, UMKM menjadi penopang bagi roda ekonomi di daerah. Hanya saja, resesi kali ini memang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Sehingga, anggaran pun harus diprioritaskan pada sektor mana yang tengah digenjot untuk diselesaikan.

“Skala prioritas karena kesehatan saat ini harus diutamakan,” ungkapnya.

Atet menyebut, banyak hal tengah dilakukan saat ini dengan tidak mengandalkan pada anggaran. Beberapa di antaranya adalah dengan melakukan pembangunan sumber daya manusia. Yakni, dengan memperkuat digital marketing, penguasaan IT hingga perluasan jaringan pemasaran.

“Di sana, pelaku UMKM dioptimalkan,” jelasnya.

Maka dari itu, pihaknya juga mendorong pelaku UMKM untuk shifting usaha dengan menyesuaikan kebutuhan di tengah pandemi Covid-19. Tentu saja, dengan shifting juga dibutuhkan inovasi dan kolaborasi dari pelaku UMKM di Kota Bandung.

Sementara itu, dari segi jejaring, pihaknya sudah membentuk UMKM Recovery Center untuk mengatasi beragam masalah yang dialami pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19.

Ia meyakini, dunia UMKM di Kota Bandung bisa bertahan di tengah gempuran resesi dan pandemi Covid-19. “Saya optimis UMKM di Kota Bandung bisa menggerakan roda perekonomian di daerah,” jelasnya. **Tita**

Berita Terkini