Akhirnya Terbentuk Kembali, Perangkat Dewan Adat “Soa Akelamokao”

HALBAR, BKP – Para perangkat Dewan Adat Soa Akelamokao yang dipimpin oleh Sangaji, Kapita Soa, dan Fanyira yang ada diwilayah Soa Akelamokao, sudah hampir puluhan tahun tidak berjalan secara efektik. Penyebabnya karena ada kekosongan dua jabatan tersebut, Namun pada, Kamis (22/10/2022), malam, warga Akelamokao ingin merapatkan barisan untuk mengaktifkan kembali lembaga adat tersebut.

Moderator inisiatif forum adat Syahril Hi Husain dalam rapat pembukaan awal meminta agar persoalan nama-nama dan jabatan perangkat adat harus dibahas secara detail agar semua peserta rapat dapat memahami tata cara penyusunan struktur lembaga adat yang disadang nanti benar-benar memiliki kredibilitas dan profesionalitas dalam menjalankan tugas kelembagaan dewan adat di Soa Akelamokao nanti benar-benar terarah dan terorganisir.

“Semua bisa sepakat kalao kita minta penjelasan pada Fanyira Kadotong Kesultanan Ternate Saudara Bandung untuk menjelaskan secara rinci soal kedudukan dan jabatan dilembaga adat yang ada di Soa Akelamokao ini,” pintanya.

Akhirnya kesempatan itu diberikan pada Fanyira Bandung untuk menjelaskan soal posisi jabatan dan fungsinya, termasuk soal seragam adat yang digunakan nanti dalam menjalankan tugas sebagai perangkat adat di Soa Akelamokao ini.

Selanjutnya, pembahasan soal kekosongan jabatan Fanyira dan jabatan Kapita Soa Akelamokao yang ditinggalkan oleh almarhum Hasim Tengku dan almarhum Salasa Tomagola. Sebelumnya Tim Perumus Adat yang dipimpin oleh Ridwan Madjit dan Syamsudin Hi Idrus melakukan konsulidasi dan konsultasi nama-nama kedua jabatan itu pada keluarga besar Tengku dan keluarga besar Tomagola.

Akhirnya didapat utusan suara dari marga Tengku yang diusulkan nama Abjan Tengku dan Mansur Tengku. Sedangkan dari marga Tomagola ditunjuk langsung oleh almarhum Salasa Tomagola pada anaknya yang bernama saudara Adam Tomagola. Namun dalam forum malam tadi terjadi perdebatan tarik menarik soal jabatan Sangaji. Pada umumnya peserta rapat meminta agar dua nama tersebut segera disodorkan ke atasannya yang lebih tinggi yaitu Sangaji Adat.

Kemudian forum pembahasan dilanjukan pada posisi jabatan yang lain, seperti jabatan Kapita Bobula, Baru-baru Ma Dopolo, Baru-baru Ma Himo, Morinyo, Suseba, Alfiris, Partada, Kabo dan Juru Tulis Lamo.

Nama-nama yang diisi dalam struktur tersebut diminta agar forum rapat segera mengisi yang masih kekosongan, dan akhirnya mereka banyak bersedia bergabung dan siap menjalankan fungsi dan peran perangkat dewan adat Soa Akelamokao yang terhitung berlaku sejak ditetapkan pada Kamis (22/10/2022) malam. Namun menunggu keputusan Sangaji Adat yang disahkan oleh Kesultanan Jailolo.

Berikut nama-nama dan posisi jabatan dewan adat Soa Akelamokao;
1. Sangaji Ma Jojo – Bahri Hi Syamsudin (Pejabat sementara)
2. Sangaji Adat (Masih dalam tahap usulan, nama Abjan Tengku dan Mansur Tengku)
3. Kapita Soa – Adam Tomagola
4. Baru-baru Ma Dopolo – Iswan Madjit
5. Murinyo – Junaidi Madjit
6. Kapita Bobulah -Jalal Muhammad
7. Baru-baru Ma Himo – Saleh Atasi
8. Alfiris:
a. Samsudin Hi Idrus
b. Ismit Hi Adam
c. Abubakar Is Alam
d. Safrudin Ahmad
e. Pordiyanto Ibrahim
9. Soseba – Marjut Nyare
10. Partada – Idha Soamole
11. Kabo – Mursahad M
12. Juru Tulis Lamo – Syahril Hi Husain

Berita Terkini