Anggota DPRD Rayu Keluarga Gadis SMP Korban Perkosaan Dengan Uang Rp 500 Juta Tapi Tak Mempan, Lalu Tawarkan 1 Miliar

Jawa Timur, TJI – Seorang anggota DPRD Gresik, Jawa Timur, berinisial NH tawarkan uang sebesar Rp. 500 juta kepada korban pemerkosaan berinisial MD (16). Hal itu dilakukannya sebagai upaya untuk memberikan solusi atas kasus pemerkosaan yang dilakukan temannya yang berinisial SG terhadap korban.

“Niat saya hanya sekedar ingin memberikan solusi saja,” ujar NH saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (13/5/2020).

NH mengatakan, karena dirinya sebagai wakil rakyat, sudah barang tentu kalau ada masalah warga sekitar, apalagi terkait hukum pasti minta bantuan atau solusi kepada wakil rakyat setempat. Apalagi SG juga warga sekampung dan kenal baik, wajar jika meminta solusi kepadanya.

Adapun alasan lainnya, karena kondisi ekonomi keluarga korban dinilai kurang mampu. Sebab, hingga saat ini mereka masih tinggal di sebuah rumah kontrakan.

Untuk itu, ia berharap uang sebesar Rp 500 juta yang ditawarkan itu dapat menjadi solusi dan memberikan jaminan kepada korban dan bayi yang dikandung korban saat ini.

Namun, upaya mediasi yang dilakukan tersebut ditolak oleh pihak korban. Keluarga korban diketahui tetap bersikukuh untuk tetap melanjutkan kasus pemerkosaan tersebut kepada proses hukum.

“Rencananya memang kalau korban setuju, saya akan mintakan sawah atau tanah milik SG senilai Rp 500 juta, kalau kedua pihak setuju. Berhubung korban tidak mau, ya saya tidak jadi menyampaikannya kepada SG,” kata NH.

Disisi lain, Kuasa hukum korban, Abdullah Syafi’i saat dikonfirmasi awak media membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, seorang anggota DPRD Gresik yang berinisial NH mencoba untuk melakukan mediasi dengan imbalan uang sebesar Rp 500 juta.

“Prinsipnya ikut mencoba mediasi untuk memberikan uang sebesar Rp 500 juta kepada korban,” ujar Abdullah.

Namun demikian, tawaran tersebut ditolak dan kasus pemerkosaan itu sejak 24 April lalu sudah dilaporkan kepada polisi.

Sebagai informasi, seorang gadis berinisial MD (16), warga Gresik, Jawa timur, diduga menjadi korban pemerkosaan oleh SG (50), yang tak lain adalah kerabat ibunya.

Menurut pengakuan korban, aksi bejat yang dilakukan SG dilakukan sejak awal Maret 2019 hingga April 2020. Atas perbuatan itu, kini korban diketahui sedang hamil tujuh bulan.

Tetapi, sogokan uang Rp 500 juta tak mempan, keluarga siswi SMP Gresik ini didatangi NH kembali dan ditawari uang Rp 1 miliar.

Kakak siswi SMP Gresik berinisial C menyebut, rumahnya kembali didatangi oleh anggota DPRD Gresik, yakni NH, pada Jumat (1/5/2020) siang.

Kehadiran politisi itu untuk menawarkan iming-iming uang agar laporan di Polres Gresik atas kasus dugaan persetubuhan dimana siswi SMP itu menjadi korban dicabut, dan diselesaikan secara kekeluargaan.

NH berkunjung ke rumah korban seorang diri. Di sana, dia menemui ibu MD, IS (49). Orang yang bertamu dan tuan rumah duduk di ruang tamu beralaskan tikar karena di rumah kontrakan tersebut tidak ada kursi dan meja.

Saat pertemuan itu, dia menawarkan sejumlah uang yang nilainya fantastis agar laporan korban di kantor polisi dicabut. Apalagi terduga pelaku belum dipanggil polisi sejak laporan pertama kali dibuat dua pekan lalu.

“Pak NH ke rumah saya, dan dia sendiri menemui ibu. Malah dinaikkan Rp 1 miliar kalo ibu mau. Katanya, adik saya akan diajak ke notaris. Katanya uang itu dari pelaku tapi lewat Pak NH. Niatnya memberi solusi, bilangnya gitu,” ucap C kepada wartawan, Senin (11/5/2020).

C menjelaskan, ini bukan kali pertama NH, mencoba agar kasus yang menimpa MD itu diselesaikan secara kekeluargaan. Sebelumnya, lanjut C, NH siap membantu uang Rp 500 juta kepada keluarga korban untuk membangun rumah. Apalagi kondisi rumah kontrakan yang ditinggali MD memprihatinkan. Namun, tawaran itu ditolak.

Selain itu, NH kemudian menghubungi pihak keluarga MD seperti Pakde untuk mau membantu menyelesaikan kasus ini secara damai. Namun, usaha NH ini sia-sia. Upayanya agar terduga pelaku SG (51) bebas dari jeratan hukum.

Hingga saat ini, keluarga korban dan korban yang saat ini tengah hamil 7 bulan tak mau berdamai. Keluarga korban bersikeras agar kasus ini berlanjut dan terduga pelaku segera ditangkap polisi.

Memang NH tidak menampik adanya pertemuan dirinya dengan ibu korban. Hal itu dilakukan atas inisiatif sendiri karena solusi kekeluargaan itu diklaim lebih bijaksana.

“Semua ini karena bentuk keprihatinan saya terhadap keluarga korban MD supaya punya rumah sendiri dan bayinya punya masa depan. Saya lancang sendiri, tidak disuruh tersangka untuk menjanjikan seperti itu. Karena keluarga korban tidak setuju, saya juga tidak jadi menyampaikan ke keluarga tersangka,” terang Nur.

NH mengaku menghormati proses yang berjalan dan tidak ikut campur. Bahkan saat ini sudah tidak ada lagi komunikasi antara kedua belah pihak, baik dengan tersangka ataupun korban.

“Kami pun tidak pernah menghalangi proses hukum yang berjalan atau lakukan lobi-lobi dengan pihak berwajib terkait masalah ini. Itulah penjelasan yang bisa saya berikan dan terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman media juga publik. Hal seperti ini secara tidak langsung bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua,” papar NH.

Diketahui, hubungan NH dengan SG bukanlah saudara. Terkait uang damai itu bukanlah uang pribadinya, tetapi uang warisan terduga pelaku.

NH mengaku memposisikan diri sebagai wakil rakyat dalam menyelesaikan kasus ini.

Saat ini, korban tengah berada di rumahnya dan merawat ibunya yang sedang sakit. **Yuli**

Berita Terkini