Kota Bandung – Kehadiran Forum RW kota Bandung belum di rasakan manfaatnya oleh para ketua Rw, terutama dalam hal menampung aspirasi yang berkaitan dengan kebijakan pelaksanaan program pemerintah dan menyangkut para pengurus Rw.
Hal tersebut didapat berdasarkan hasil penelusuran Media Times Jurnalis Indonesia dilapangan. Dan ditemukan masih banyaknya kesalahfahaman dalam menyikapi informasi yang tidak searah ataupun simpang siur mengenai program pemerintah yang diperuntukan penerapannya diwilayah RW, terutama salam pelaksanaan PIPPK.
Menurut salah satu ketua RW yang enggan disebutkan namanya, sangat berharap adanya informasi yangg jelas dari Forum RW Kota mengenai teknis dan pelaksanaan sehingga tidak terjadi multi tafsir.
Hal tersebut terjadi dan dirasakan oleh para RW dibeberapa wilayah, masih banyaknya program yang tidak sejalan dengan pola dan teknisnya, seolah tidak adanya arahan yang jelas dari forum RW Kota Bandung.
Jelas hal ini banyak menimbulkan pertanyaan, hal apa saja yang sudah dilakukan oleh forum RW Kota dalam menyikapi permasalahan, memfasilitasi dan memahami kebutuhan serta menampung aspirasi untuk kepentingan para ketua RW dan warganya dikota Bandung?
Berdasarkan hasil penulusuran dilapangan, ada yang berasumsi bahwa Forum RW seolah lebih mengedepankan kerjasama dengan pihak lain tapi tugas utamanya sebagai penampung aspirasi para ketua RW dinilai tidak berjalan.
Selain itu, ada beberapa ketua RW menjadi kebingungan karena banyak terjadinya perbedaan dalam teknis dan informasi yang tersebar di tiap kelurahan dalam pelaksanaan PIPPK.
Para Ketua RW berharap, dengan adanya Forum RW, seharusnya bisa menjadikan sebuah sinergitas dan menyamakan persepsi dalam teknis dan informasi serta penyeragaman dan arahan bagaimana cara bersinergi dengan para camat dan Lurah yang ada diwilayahnya masing-masing.
Sehingga menimbulkan keraguan dan pertanyaan yang beraneka ragam dari berbagai pihak terutama para ketua RW. Bahkan ada yang mempertanyakan, apakah ketua Forum RW kota Bandung beserta semua anggota Forum tersebut termasuk atau pernah menjadi ketua RW diwilayahnya?.
Karena menurutnya, kalau bukan ketua RW pastinya akan sulit dalam memahami permasalahan serta kesulitan sebagai Ketua RW, dan tidak akan akan mengalami ataupun merasakan bagaimana rumitnya tugas dan fungsi sebagai ketua RW.
Jadi, menurut penuturan beberapa RW, idealnya Ketua Forum RW beserta semua anggotanya harus menjabat sebagai ketua RW agar lebih memahami dan mengikuti dari aspirasi warga sampai dengan tingkat wilayah, sehinggan akan mudah dalam hal pemahaman kebutuhan dan fungsinya, juga informasi dan inflementasi dalam pelaksanaan semua program dari pemerintah.
Dan didapat adanya pengurus box yang mengundurkan diri dari kepengurusan, jadi para pengurus RW semakin bertanya-tanya, apakah mungkin pengurus tersebut sudah merasakan ketidaknyamanan dalam kepengurusan?
Mereka berharap adanya keharusan untuk diadakan evaluasi supaya bisa merubah tatanan organisasi serta kembali kepada marwahnya sebagai pengayom masyarakat, sehingga tidak sampai ada intervensi politik didalamnya.
HAda yang berpendapat bahwa hal ini terjadi karena tidak adanya rapat evaluasi yang melibatkan para ketua forum RW tiap kecamatan dalam forum tersebut. ***AJS***