Kota Bandung, BKP – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi resmi dilantik menjadi Ketua Dewan Pengurus Provinsi Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (DPP-IKAPTK) Jabar Periode 2022-2027 oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (27/6/2022).
Dedi Supandi mengatakan, ada empat visi DPP-IKAPTK Jabar yang akan diwujudkan. Yakni, mengedepankan keserasian, restrukturisasi organisasi, mengembangkan inovasi dan kolaborasi serta meresonansi kebaikan dan menebarkan kebermanfaatan.
“Mengedepankan keserasian dalam arti pemerintah provinsi dan kabupaten/kota juga merupakan mitra yang harus kita dukung dalam rangka mencapai tujuan,” katanya.
Dedi melanjutkan, sedangkan pada restrukturisasi, struktur organisasi kepengurusan menjadi 9 bidang dan 5 koordinator wilayah.
“Sebelumnya, koordinator wilayah ini belum ada,” ucapnya.
Pihaknya pun telah membentuk “Purna Praja Tanggap Bencana” dan program “Satu Purna Praja Satu Anak Asuh”.
“Jumlah purna praja di Jabar ada 2.843. Mereka ada yang menempati posisi lurah, camat, kabag, kepala dinas, dan lainnya. Satu purna itu punya anak asuh. Bisa yatim, piatu atau tetangga yang membutuhkan, itu jadi anak asuhnya. Tujuannya untuk mengawal (anak asuh) ini sampai lulus sekolah dan lainnya,” jelas Dedi.
Menurutnya, program tersebut merupakan salah satu inovasi dalam rangka meresonansi kebaikan dan menebar kebermanfaatan bagi masyarakat.
Sesuai amanat Gubernur, DPP-IKAPTK merupakan garda terdepan dalam menjaga dan mengamankan Pancasila.
“Kita jaga solidaritas untuk mengamankan itu,” tambah Dedi.
Menjaga Pancasila dan Berkarya
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil pun berpesan kepada seluruh Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan agar menjadi garda terdepan dalam manjaga fondasi bangsa Indonesia, yakni Pancasila.
“Tidak boleh ada klaim sepihak dari apa pun yang membuat negara terancam dan tercerai-berai,” tegas Emil.
Selain itu, Gubernur mendorong Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan untuk membuat karya-karya besar.
“Besarlah di karya, jangan besar nama tapi sedikit berkarya. Jadi, harusnya besar namanya, besar juga karyanya,” pungkasnya.