Diduga Ada Oknum Yang Memprovokasi, Pelajar UPT SMA Negeri 5 Sinjai Melakukan Demo Tolak Siswa Pindahan Dari Sekolah Lain.

SINJAI, BKP – Demo siswa UPT SMA Negeri 5 Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, menyisahkan “segunduk” teka-teki. Diantaranya adalah dugaan adanya provokasi, yang perlu diusut tuntas. Kenapa? Karena kejadian tersebut dapat mencoreng dunia pendidikan.

“Ini ada indikasi gerakan siswa yang di provokasi oknum tertentu. Perlu diusut tuntas karena bisa mencederai dunia pendidikan” Sebut salah seorang sumber yang enggang dipublikasikan identitasnya. Kamis, 1 September 2022.

Lanjut sumber manyebutkan adanya kejanggalan yang ditemukan dalam aksi tersebut. Dimana pada hari pertama demonstrasi sudah ditegaskan oleh Aliyuddin, Kepala UPT SMA Negeri 5 Sinjai, terkait penyebab demonstrasi adalah menolak 5 siswa pindahan dari UPT SMA Negeri 1 Sinjai karena merupakan terpidana penganiayaan.

“Hari pertama demo, Aliyuddin (Kasek SMA Negeri 5 ) sudah bersama Kepala Cabang Dinas Wilayah V (Lima) serta sejumlah umsur terkait menggelar pertemuan. Dan hari itu juga kepala sekolah menegaskan pindahan 5 siswa belum resmi masuk pada data dapodik UPT SMA 5 Sinjai dan akan dikembalikan ke sekolah asal adalah UPT SMA Negeri 1 Sinjai. Namun lucunya masih ada demo keesokan harinya, siswa masih gelar demo, ada apa? Ini saya rasa ada kejanggalan. Kami menduga ada oknum provokator yang sengaja memanfaatkan setuasi ini. Layak untuk diusut tuntas supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang dapat merusak citra sekolah kedepannya” Bebernya.

Sekedar diketahui, demo siswa SMA Negeri 5 Sinjai digelar dua hari berturut-turut masing-masing, Kamis 25 Agustus dan Jum’at 26 Agustus 2022. Agendanya menolak 5 orang Andikpas LPKA Maros untuk difasilitasi dalam pembelajaran formal di UPT SMA 5 Sinjai, kerena mereka merupakan terpidana kasus perkelahian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Sementara di tempat terpisah, Muhammad Rifai Latif, SE, M.MC.HTc, C.CL, praktisi LSM, sangat menyesalkan jika ada oknum yang menghasut siswa melakukan demonstrasi. Apalagi kalau yang menghasut terindikasi adalah guru, hal itu dinilainya sangat melanggar etika sebagai pendidik juga melanggar ajaran Islam.

“Saya sangat menyesalkan kalau ada guru yang jadi dalang demonstrasi” Ungkap Mahasiswa program Doktor UIN Alauddin Makassar ini.

Sebelumnya, aksi demo tersebut juga sempat menyita perhatian A. Nursaman Rasak, ketua LSM Sinjai Bersatu. Pihaknya justru menyayangkan Kepala UPT SMA Negeri 5 Sinjai diminta mundur. Padahal menurutnya Kepala Sekolah (Aliyuddin red) tidak melakukan kesalahan dalam penerimaan Andikpas.

“Disitu masalahnya, ada apa Kepsek Aliyuddin diminta mundur sementara ke 5 orang siswa Andikpas itu di SMAN 5 Sinjai atas anjuran Kepala Cabang Dinas Wilayah V, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas P3AP2KB Sinjai, serta berdasarkan rapat kesepakatan pengurus OSIS dan guru BK. Anjuran perlunya ke 5 orang Andikpas itu sekolah (dititip belajar di SMAN 5) agar mereka tidak kehilangan hak belajar ” Beber Andi Nurzaman Rasak ketua LSM Sinjai Bersatu disalah satu grup WhatsApp, Sabtu 27 Agustus 2022.

Lanjut dikatakan, yang mempersoalkan sehingga terjadi aksi demo, lantaran protes dari keluarga dan teman korban yang tidak setuju ke 5 orang Andikpas itu bersekolah di UPT SMA Negeri 5 Sinjai.

“Artinya Kepsek UPT SMA Negeri 5 tidak melakukan kesalahan sehingga harus diminta mundur. Yang patut diusut siapa dalang di balik aksi demo” Tegasnya.

Sumber lainnya menyebutkan agar persoalan ini ditanggapi secara bijak oleh pihak Pemprov Sulsel, dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan agar tidak ada pihak “terzalimi”. Dimana menurutnya, pasca demonstrasi tersebut pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel memberikan tugas kepada Aliyuddin Kasek SMA Negeri 5 Sinjai untuk melakukan pemetaan dan identifikasi Sarana Prasarana (Sarpras) pendidikan pada SMA lingkup Diknas Pemprov dan mengangkat H. Sabri. S.Pd, M.Pd, sebagai Pelaksana Harian (plh) Kasek UPT SMA Negeri 5 Sinjai.

“Keputusan dari Kadisdik Sulsel harus dievaluasi kembali karena ini bisa memunculkan multi tafsir ditengah masyarakat luas. Apalagi saat ini sudah merebak desas-desus yang menyudutkan Aliyuddin sebagai Kasek SMA Negeri 5 Sinjai dan membenarkan demonstrasi siswa” Sebut sumber lainnya terenyuh sambil meminta dirahasiakan identitas dirinya.

Masih menurut sumber, pihaknya mensinyalir demonstrasi di SMA Negeri 5 Sinjai ada keterkaitan dengan isu mutasi kepala SMA dan sederajat di Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Sinjai. Makanya itu pihaknya selalu mewanti-wanti para penentu kebijakan agar bisa melihat kejadian di SMA Negeri 5 Secara arif dan tidak terburu-buru mengambil keputusan.

“Kalau Kepsek SMA 5 Sinjai akhirnya harus menelan pil pahit mutasi karena melaksanakan perintah atasan dan melindungi hak anak memperoleh pendidikan yang layak. Maka Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sulsel secara tidak langsung membuat Kepsek kehilangan wibawa dan hal seperti ini mungkin terjadi pada semua sekolah di bawah naungannya” Terangnya.

Sekedar diketahui, H. Sabri. S. Pd, mendapat tugas sebagai Plh. Kepala SMA Negeri 5 Sinjai lewat surat perintah dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, dengan nomor : 800 / 10378 – Sekret.2 / DISDIK, yang ditandatangani langsung oleh Dr. Setiawan Aswad, M.Def, Plg, berlaku mulai tanggal 29 Agustus. Hal ini bersamaan atas diberikannya tugas kepada Aliyuddin, S.Pd, Kepala SMA Negeri 5 untuk melaksanakan tugas khusus melakukan pemetaan dan identifikasi sarana prasarana pendidikan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) lingkup Dinas Pendidikan Prov. Sulsel, melalui Surat Tugas dengan nomor : 800 / 10377. Sekret.2 /DISDIK.

Aliyuddin, S.Pd, Kepala UPT SMA Negeri 5 Sinjai, yang dikonfirmasi media ini, membenarkan adanya tugas khusus yang diberikan kepadanya oleh Kadisdik Pemprov Sulsel. Pihaknya menyebutkan sementara menjalankan “amanah” tersebut.

“Tentu saja sebagai bawahan harus taat pada pimpinan. Apapun alasannya tentu pihak pimpinan sudah dipertimbangkan” Sebut Aliyuddin lewat pesan WhatsApp.

Ditanya soal isu pergeseran kepala sekolah di lingkup Pemprov Sulsel, pigaknya tidak mau berkomentar terlalu jauh. Menurutnya itu adalah kewenangan pihak pimpinan (Kadisdik Sulsel red).

“Untuk sementara pengambilan keputusan sehari-hari di SMA Negeri 5 Sinjai itu ada pada Plh. Kepsek, kecuali masalah keuangan karena saya adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)” Jelasnya.

Mengenai dana BOS, Aliyuddin, mengatakan untuk tahap 2 (dua) dalam hal ini bulan April sampai Agustus, baru masuk rekening Sekolah pada hari Jumat 26/8/22.

“Jadi bagaimana kita membiayai kegiatan siswa.
Hal ini sudah kita jelaskan kepada pengurus OSIS sehingga mereka melakukan kegiatan dengan biaya sendiri, tapi akan digantikan setelah ada dananya dan bukti belanja lengkap” Tuturnya.

Menanggapi terkait demo yang dilakukan siswa menurutnya itu adalah pembelajaran yang salah, mengajarkan siswa membenci seseorang secara berlebihan dengan kata-kata kasar dengan penghinaan dan menghujat beramai-ramai. Dimana sekolah adalah tempat mendidik anak-anak bangsa menjadi manusia yang berkarakter baik, sopan, saling menghargai.

“Harapan kami siswa tidak mudah terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab” Tandasnya.

(Yusuf Buraerah)

Berita Terkini