
Buletin Kompas Pagi – Harga beras nasional di seluruh wilayah Indonesia belakangan mengalami peningkatan. Dikutip dari situs Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium per Selasa (20/2/2024) rata-rata mencapai Rp 16.160 per kg, sedangkan beras medium Rp 14.120 per kg. Aceh menjadi provinsi di Indonesia dengan harga beras terendah, yakni Rp 14.610 per kg.
Sementara beras termahal dijual di Papua Pegunungan seharga Rp 23.800 per kg. Padahal harga eceran tertinggi (HET) beras medium ditetapkan sebesar Rp 11.800 per kg dan Rp 14.800 untuk beras premium. Lantas, apa yang akan dilakukan Bapanas menurunkan harga beras yang terus meroket?
Salurkan bantuan
Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, ada sejumlah upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga beras dalam negeri.
Menurutnya penyaluran bantuan pangan perlu dilakukan untuk meredam kenaikan harga beras saat ini. “Bantuan pangan yang sangat efektif meredam kenaikan harga (beras), meski belum menurunkan harga,” ujarnya
Ketut menjelaskan, penghentian bantuan pangan pada awal Februari 2024 berdampak pada kenaikan harga beras di beberapa wilayah. Oleh karena itu, lanjutnya, harga beras dapat lebih stabil sepanjang ada bantuan pangan yang diberikan ke masyarakat.
Stabilisasi pasokan beras
Selain penyaluran bantuan pangan, Bapanas juga tengah memasifkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menjaga harga dan pasokan beras. “Tengah dimasifkannya distribusi beras medium oleh Perum Bulog bulan Februari ini ke pasar-pasar tradisional,” lanjut dia.
Tak hanya ke pasar tradisional, pihaknya bersama Perum Bulog juga sedang menyalurkan distribusi beras ke ritel-ritel modern.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan beras-beras dengan HET tersedia di pasar modern maupun pasar tradisional.
Pengawasan dan Gerakan Pangan Murah
Ketut menuturkan, Bapanas melalui pemerintah kota/kabupaten juga akan mengadakan Gerakan Pangan Murah di sejumlah daerah.