
Kabupaten Indramayu – Sebelumnya sempat ramai diberitakan di berbagai media online, adanya indikasi kuat tentang pungutan liar (Pungli) serta mark up terkait biaya yang terjadi di SMAN 1 Haurgeulis, kecamatan Haurgeulis, kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang dikemas dalam program study tour, untuk tujuan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada 9 Januari 2024.
Dari pemberitaan tersebut akhirnya pihak Panitia mengundang awak media Buletin Kompas Pagi untuk menghadap kepala sekolah (Kepsek karena ada yang harus di bicarakan terkait persoalan pemberitaan yang sudah beredar, akan tetapi pihak sekolah yang sekaligus merangkap sebagai ketua panitia study tour menghadirkan puluhan guru seakan – akan mau menginterogasi awak media diruangan tersebut
Alhasil terjadi seperti di Konfrontir dengan mengundang para Guru sekaligus anggota panitia study tour untuk mengajak klarifikasi tentang persoalan pemberitaan yang sudah beredar di publik, diruang laboratorium komputer tersebut.
Asef Andri selaku Ketua Panitia menghadirkan puluhan guru, mengatakan, “ini benar ruang laboratorium komputer untuk minta klarifikasi dan semua anggota yang terlibat kepanitiaan supaya lebih jelas dan kejelasannya seperti apa dan memang saya sudah telpon dan bertemu dengan ketua komite sekolah dan saya mohon bertemu dengan kepala sekolah diruangannya itu yang saya maksud tapi kenapa semua kepanitiaan hadirkan”, tuturnya.
Pasalnya, dengan kejadian tersebut, akhirnya ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online Indonesia (DPD IWOI) Indramayu yang sekaligus Kabiro media Eternity news, Atim Sawano dengan tegas menyatakan, “saya terus terang sangat kecewa katanya akan di pertemukan dengan kepala sekolah tapi kenyataannya diruangan yang beda dan pihak kepsek tidak dihadirkan justru saya akan dikonfrontir, apa yang dimaksud oleh ketua panitia study tour tersebut dengan menghadirkan puluhan guru. Maka dengan kejadian begini saya tidak terima akan saya lanjutkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat serta sekaligus melaporkan ke pihak Aparat Penegak Hukum”, terangnya.
**Tim E.S**