Bandung, BKP – Pernyataan Ateria Dahlan yang mengatakan bahwa Kajati yang berbicara bahasa sunda dalam rapat Kerja harus diganti, mendapat respon dari berbagai kalangan yang ada di Jawa Barat. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD Jaga Lembur Kota Bandung, DR. Merdi Hajiji, SE, MSi pun ikut menyayangkan pernyataan yang kurang pantas dan keluar dari mulut Anggota Komisi III DPR RI tersebut.
Menurutnya, pernyataan Arteria Dahlan dinilai sangat melukai masayarakat sunda, karena tidak ada substansi dan korelasinya antara komunikasi menggunakan bahasa sunda dengan penggantian jabatan.
“Apa hubungannya antara penyampaian komunikasi menggunakan bahasa sunda dengan Penggantian Jabatan?, harusnya kalaupun mau mengkritisi ya mengkritisi saja tidak usah bawa-bawa kedaerahan. Seorang Kajati diganti tentunya harus ada alasan, misalnya melanggar aturan, pidana atau yang lainnya”, ucap Merdi.
Merdi melanjutkan, ini hanya masalah komunikasi bahasa daerah saja, kok dipermasalahkan jadi sangat tidak ada korelasinya, lagian kalau di Jawa Barat sudah ditentukan bahwa setiap hari kamis memakai budaya sunda, dimulai dari pakaian dan komunikasipun pakai bahasa sunda.
Jadi menurut Merdi, pernyataan Arteria Dahlan seorang, yang notabene anggota DPR RI tidak mencerminkan wakil rakyat yang seharusnya bisa menjadi ketauladanan untuk menghargai kebhinekaan budaya di Nusantara ini.
“Saya kira masayarakat sunda sangat menganut adat Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh, serta dikenal sebagai salah satu suku yang mudah memaafkan, jadi saudara Arteria Dahlan seharusnya meminta maaf kepada masyarakat sunda, walaupun akan susah untuk dilupakan dari pernyataan tersebut. Jangan pernah mengusik orang sunda yang selalu santun, karena kalau orang sunda di Usik pasti Ngulisik”, pungkasnya.
Sebagai informasi, Merdi Hajiji, merupakan pria kelahiran Bandung, tanggal 6 Juni 1972, dan menyelesaikan S1 di IKOPIN, S2 Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD dan S3 di Fakultas Pasca Sarjana UNPAS Program Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Utama Administrasi Publik. Selain sebagai Ketua DPD Jaga Lembur, kesibukannya sebagai pengajar di beberapa Perguruan Tinggi di kota Bandung dan menjadi Peneliti Kebijakan Publik dan Pemberdayaan Masyarakat, serta saat ini menjabat sebagai ketua DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Bandung periode 2011-2016 dan Periode 2016 hingga saat ini. **AJS**