Mengenai Pemberitaan Camat Cibeunying Kidul yang Tidak Disukai Warga dan Tidak Pernah Melibatkan Masyarakat Dalam Setiap Pembangunan, Begini Tanggapan Sekda dan Asda 1 Kota Bandung
Kota Bandung, BKP – Camat Cibeunying, Drs. H. Aris Rusdianto M.Si. memang kerap kali jadi pembahasan dimasyarakat dan pemberitaan diberbagai media. Hal itu karena banyak masyarakat, para tokoh, ormas, LSM dan awak media yang kecewa juga mengeluh akibat sikap Camat tersebut yang terkesan acuh, angkuh dan seolah enggan bersinergi dengan berbagai element yang ada diwilayah itu.
Berikut ini beberapa pemberitaan tentang Camat Cibeunying Kidul, Drs. H. Aris Rusdianto M.Si. :
Pemberitaan miring tentang Camat Cibeunying Kidul juga banyak diberitakan dibanyak media lainnya.
Hingga saat ini, sikap Camat tersebut masih dikeluhkan oleh masyarakat. Masyarakat yang bertemu atau berpapasan dengan dirinya tidak pernah disapa atau hanya sekedar diberikan senyum layaknya Camata tau pejabat lainnya.
“Kalau Camat-camat sebelumnya atau pejabat lain sering menyapa kalau bertemu dengan warga atau hanya melemparkan senyum terhadap masyarakat yang ada dihadapannya. Pejabat setingkat Bupati, Walikota, Gubernur, bahkan Presiden saja minimal melambaikan tangan, mengangguk serta melambaikan tangan kalau ada warga dihadapannya. Tapi Camat ini mah boro-boro kaya gitu, lurus aja jadi terkesan angkuh”, ucap salah satu warga yang enggan disebutkan nama dan identitasnya.
Adapun bawahan dan mantan bawahannya yang menuturkan bahwa mereka merasa heran akan sikap dari Camat Aris. Karena selama Camat itu menjabat di Cibeunying Kidul, mereka mengaku tidak pernah ngobrol.
“Selama 4 tahun pak Camat menjabat di Cibeunying Kidul, saya gak pernah ngobrol, begitupun dengan beberapa bawahan yang lainnya. Ya layaknya atasan dengan bawahan pada umumnya, dan kalau saya lihat dikecamatan lain, Camatnya malah berbaur dan dekat serta ngobrol dengan para bawahannya. Ya minimal pernah ngobrol atuh, tapi ini mah gak pernah”, ujar salah satu mantan bawahannya yang tidak mau disebutkan nama juga identitasnya.
Selain itu, banyak juga keluhan mengenai pekerjaan atau proyek yang berdasarkan informasi dari narasumber, bahwa seringkali proyek dan kegiatannya diberikan kepada pihak luar, yakni orang Cimenyan Kabupaten Bandung.
“Kami sebagai putra daerah seolah tidak dianggap ada, dan tidak dilibatkan atau diberi kepercayaan dalam hal kegiatan proyek. Padahal diwilayah Cibeunying banyak pengusaha atau pihak ketiga yang biasa mengerjakan proyek-proyek pemerintahan. Apakah kami sebagai warga setempat tidak boleh mengerjakan dan dianggap tidak mampu mengerjakan proyek-proyek yang bersumber dari APBD?”, keluh salah seorang putra daerah kepada awak media.
Putra daerah itupun mengatakan, selama ini banyak proyek-proyek yang diatur dan dikondisikan oleh Camat Aris. Bahkan sampai proyek-proyek yang ada dikelurahan-kelurahan.
“Saya juga banyak mendengar bahwa kegiatan-kegiatan dibeberapa kelurahan-kelurahan yang berada diwilayah Cibeunying Kidul diatur oleh pak Camat. Bahkan ada beberapa pengakuan dari Lurah-lurahnya dan pegawai-pegawai yang ada di 2 Kelurahan”, tambahnya.
Ada juga banyak ormas, LSM dan Wartawan yang berada diwilayah Kecamatan Cibeunying Kidul menyesalkan akan sikap Camat Aris yang tidak ramah dan tidak mau bersinergi dengan mereka.
“Kami menyesalkan atas sikap pak Camat selama ini, kami seolah dianggap patung dan kami seolah tidak anggap sebagai manusia. Dia seolah membatasi kami untuk bertemu dan bersilaturahmi. Bahkan kami tidak diberikan kesempatan sama sekali untuk berkarya atau melakukan yang bermanfaat untuk daerah kami”, kata salah seorang Ketua Ormas di Cibeunying Kidul.
“Kami beberapa kali mengadakan kegiatan bakti sosial, namun sama sekali tidak ada tanggapan atau respon apalagi memberikan apresiasi terhadap kegiatan kami. Padahal sudah kami berikan surat ataupun dihubungi via WA, kami meminta agar pemkot melakukan evaluasi terhadap kinerja dan sikap camat ini. Dan anehnya sikap Sekcamnya pun sama, dingin dan judes”, pungkas dia.
Banyak juga ketidak setujuan dan kurang nyamannya para wartawan atas sikap Camat itu. Beberapa wartawan mengatakan bahwa mereka pernah mengalami diacuhkan oleh Camat Aris.
“Wartawan itu kan Pilar ke-4 dinegara ini, kami juga memiliki fungsi dalam hal pembangunan serta mensosialisasikan setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah. Kami disuruh undang-undang untuk melakukan kontrol sosial. Dan Camat layaknya bersinergi demi terciptanya kenyaman pembangunan diwilayah dan demi terciptanya transfaransi”, kata salah satu wartawan yang berdomisili di Cibeunying Kidul.
“Kami tinggal diwilayah Cibeunying Kidul, bahkan kami dari dulu sering ke Kantor Kecamatan, sering membantu mensosilisasikan setiap kegiatan dikecamatan itu. namun semenjak pak Aris yang menjabat sebagai Camatnya, kami jarang menginjakan kaki kesana, karena percuma, karena Camat seperti jaga jarak dengan wartawan. Untuk sekedar tegur sapa atau ngobrol dengan kami pun, dia kaya sulit. Sama seperti yang lainnya, nge WA aja jarang dibalas. Awak media yang ngirim konfirmasi juga saya dengar gak pernah direspon atau dibalas”, paparnya.
Dari semua hal itu, awak media Times Jurnalis Indonesia mencoba meminta tanggapan mengenai pemberitaan sikap Camat dan keluhan masyarakat, tokoh, LSM, Ormas juga berbagai wartawan dari berbagai media terhadap Sekretaris Daerah (Sekda) dan Asisten Daerah 1 Kota Bandung melalui pesan WhatsApp.
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna hanya membalas, “Sy blm bs berkomentar…hrs cek dl kpd ybs”. (04/03/2022). Namun hingga saat ini tidak ada kabar dan penjelasan dari sekda tersebut, walaupun sudah diminta tanggapan dan jawaban untuk kedua kalinya melalui pesan WhatsApp.
Disisi lain, Asisten Daerah 1, Asep Gufron saat dimintai tanggapan mengenai pemberitaan serta sikap Camat ini melalui pesan Aplikasi WhatsApp, diapun menjawab, “Saya belum bisa kasih tanggapan krn harus konfirmasi dulu ke pa camat nya. Nuhun informasinya”. (04/03/2022).
Namun, saat Kembali ditanya mengenai tanggapannya pada 10 Maret 2022, Asda 1 membalas, “Klu dgn camat cibeunying kidul kemarin sudah ketemu dan biar clear kita ketemu dgn camat dan para tokoh masyarakat, supaya ada kejelasan kaitan yg disampaikan kpd saya. Gimana kang”.
“Kang klu saya menyarankan coba ketemu dgn camatnya dan dia bersedia utk ketemu, kitu panginten”, tambahnya.
Pada Kamis, 17 Maret 2022, Asda Kembali membalas pesan WhatsApp dari Redaksi Media Times Indonesia, seperti ini : “Klu saran saya, coba koordinasi dgn p camat nya kan bisa dikomunikasikan dgn baik”.
Warga dan berbagai unsur yang ada diwilayah Kecamatan Cibeuying Kidul ada solusi dan perubahan dengan beberapa permasalahan tersebut. Karena menurut mereka dengan komunikasi, sikap yang lebih baik, agar terjalin suasana yang lebih kondusif serta terciptanya kenyamanan diwilayah mereka. **AJS**