Relawan : Tentang Rasa, Berbagi Asa sepanjang Usia

Volunteer Pemuda Peduli saat mengunjungi tempat pengungsian penyitas bencana alam Badai Seroja yang melanda wilayah sekitar Nusa Tenggara Timur pada bulan April lalu (09/05/2021).

Bandung, TJI – Usia muda adalah masa dimana kreatifitas sedang mencapai puncaknya, melalui berbagai ide out of the box dan realisasi nya yang unik membuat mereka yang sedang berada di generasi muda sering menciptakan berbagai inovasi menarik yang bisa digunakan.

Sama hal nya dengan berbagi, di masa muda yang penuh dengan energi namun minimnya penyaluran akan aksi, berbagi kepada sesama bisa menjadi satu hal yang dilakukan setiap harinya. Dengan berbagi, selain kita membantu sesama, kita juga membantu diri kita sendiri dari segi perkembangan pola pikir dan rasa syukur akan sebuah keadaan.

Menjadi relawan bisa menjadi gaya hidup yang dicoba oleh kaula muda saat ini. Tren bahwa menjadi relawan merupakan sebuah kegiatan yang monoton dan hanya hadir ketika bencana datang, harus segera digeser menjadi sebuah gaya hidup baru dimana kegiatan kerelawan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa batasan waktu.

Pemuda Peduli, menjadi salah satu dari banyaknya Yayasan yang bergerak di bidang kerelawanan mencoba menciptakan hal ini menjadi nyata.

Melalui berbagai program yang ada di dalamnya seperti Bina Desa, Social Traveling dan Social Navigation yang memiliki tujuan akhir yaitu menciptakan gaya hidup baru kerelawanan di kalangan anak muda.

Founder Pemuda Peduli, Pringga Fitradi berpendapat bahwa berbagi kepada sesama sudah seharusnya dilakukan tanpa batasan usia, waktu dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

“Pemuda Peduli sebagai legasi. Dimana konsep kerelawanan bagi anak muda yang dibangun menjadi satu hal yang harus diteruskan baik secara internal dan eksternalnya” Tutur Pria yang kerap disapa Ingga tersebut.

Rasa kepedulian terhadap sesama yang semakin terkikis akibat globalisasi sosial yang terjadi harus dipupuk kembali melalui berbagai kegiatan yang memiliki konsep fresh. Adanya anggapan bahwa relawan adalah sebuah kegiatan monoton, bisa diatasi dengan adanya gerakan ini.

Melalui Social Traveling, sebuah Program yang memiliki konsep perpaduan antara Volunteering dan Tourism, dimana nantinya SocPacker atau Social Packer, bukan hanya bermain di tempat tertuju. Melainkan berbagi kebermanfaatan nya melalui kegiatan sosial yang diselipkan di dalam rangkaian acaranya.

Kerelawanan sendiri merupakan kegiatan berbagi asa baru diantaranya belenggu yang terus menyapa. Berbagi kebermanfaatan dengan apa yang kita bisa bagi mereka yang membutuhkan demi masa depan yang lebih baik di daerah secara umum dan bagi tiap-tiap individu di dalam secara khususnya.

Pringga, Founder Pemuda Peduli saat berinteraksi dengan masyarakat penyitas Bencana Badai Seroja yang melanda kawasan NTT pada bulan April lalu (10/05/2021).

“Kerelawanan adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang usia seorang relawan dan dan selama apa yang bisa dibagikan bisa bermanfaat bagi orang banyak” Ungkapnya lagi.

Menilik balik berbagai bencana yang terjadi dan relawan turun ke tempat terdampak berbekal peralatan untuk membantu para penyitas di sana, Apa yang dilakukan relawan tersebut tanpa mengharapkan imbalan dan juga penghargaan.

Adapun imbalan yang didapatkan berupa senyum cerah yang terpatri secara kentara dari mereka yang berada di daerah bencana menjadi satu imbalan tak ternilai harganya bagi seorang relawan. Dengan melihat adanya perkembangan seusai bantuan diluncurkan, bisa menjadi hal lain yang tak ternilai lagi bagi seorang relawan ketika turun melaksanakan tugas.

Usia bukan merupakan sebuah halangan tentang berbagi kebermanfaatan dan menjadi relawan. Sekali lagi, kerelawanan bukan merupakan sebuah kegiatan yang diadakan ketika bencana datang saja. Namun, dengan berbagi kebermanfaatan kepada sekitarnya melalui hal-hal kecil di sekitar bisa menjadi jawaban pasti bahwa kerelawanan adalah berbagi.

“Mau dimanapun, kapanpun, siapapun dan dengan apapun. Selama itu tujuannya berbagi apa yang kita punya dan kita bisa, kita adalah seorang relawan” Tutur Pringga ketika ditemui di Kantor Yayasan Pemuda Peduli.

Berita Terkini