Remasha Hadir Sebagai Jembatan Sosial Untuk Masyarakat

Garut, TJI – Dengan rasa toleransi yang tinggi, jiwa sosial dan keprihatinan terhadap kondisi kesulitan dari banyaknya masyarakat, dari situlah para tokoh masyarakat Limbangan membuat sebuah komunitas sosial yang bernama Remasha Pasundan sebagai Jembatan Sosial.

Remasha sendiri dalam bahasa Arab berarti Kebaikan. Nama tersebut muncul karena keinginan para tokoh atau para pendirinya yang ingin menanamkan serta mencontohkan kebaikan diberbagai kalangan masyarakat.

Sehingga, nama Remasha merupakan niat yang akan direalisasikan dalam berbagai hal kebaikan, atau membantu masyarakat yang mengalami kesusahan serta menjembatani masyarakat agar mendapatkan berbagai program dari pemerintah.

Remasha sendiri awal mulanya didirikan oleh dua sosok wanita yang berdomisili di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, yaitu mamy GP (Gema Pasundan) dan Teh Mayang.

Pendiri Remasha Pasundan, Mamy GP dan Teh mayang

Memang dua nama wanita tersebut sudah cukup tenar diwilayah Limbangan, karena eksistensi serta kepeduliannya dalam membantu banyak masyarakat yang mengalami kesulitan.

Tim Remasha saat berkunjung ke salah satu yayasan anak yatim

Tak bisa dipungkiri, diwilayah Garut khususnya, dua sosok wanita itu memiliki jiwa sosial yang tinggi, bahkan mereka tak mengenal waktu dalam membantu serta selalu memiliki keinginan yang kuat untuk berbagi terhadap masyarakat yang ada disekitarnya.

Dengan pergerakannya yang selalu memberikan bukti dan terlihat oleh khalayak banyak, mengakibatkan Remasha Pasundan banyak mengundang perhatian dan simpati dari banyak kalangan, sehingga banyak yang meminati dan tertarik untuk bergabung menjadi anggotanya. Bukan hanya dari warga Garut saja, tetapi dari beberapa daerah lainnya seperti dari daerah Kabupaten Bandung dan lainnya.

Dengan Tim nya yang solid, dan selalu siap siaga serta sigap dalam membatu berbagai keluhan masyarakat, alhasil berbagai macam keluhan yang datang pada Tim ini, khususnya masyarakat diwilayah Kabupaten Garut banyak yang terfasilitasi dan terealisasikan. Walaupun dalam situasi tertentu mereka sering mengandalkan sumbangan dari pengurus serta anggota Remasha nya sendiri.

Belum lama ini, tampak mereka mengunjungi salah satu Yayasan Anak Yatim dan Panti Jompo. Mereka pun terlihat membantu salah satu warga yang mengalami penyakit Lumpuh. Dan dengan kerja keras serta kekompakannya, membuat penderita Lumpuh tersebut kini keadaannya sudah membaik.

Contoh lainnya, mereka membantu salah satu warga Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, bernama Euis yang menderita penyakit Kanker Payudara. Dalam hal ini, Remasha membantu meringankan beban pasien itu, mengingat keluarganya sedang kebingungan dalam hal biaya. Baik biaya untuk pengobatan ataupun biaya untuk kehidupan sehari-hari, hal itu terjadi selama Euis di rawat disalah satu Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Garut.

Ada juga seorang pemuda yang bernama Endang Jalaludin yaitu sosok Pemuda yang giat mengajar santri disalah satu Pesantren yang ada di Desa Surabaya, Kecamatan Limbangan. Endang sendiri menderita penyakit Usus Buntu dan Paru-paru Basah. Selasa, (20/04/2021).

Tim Remasha membantu Endang jalaludin yang menderita penyakit Usus Buntu dan Paru-paru untuk bdirawat di Rumah Sakit

Endang sudah 4 bulan mengalami penyakit itu, setelah Tim Remasha mendapat informasi tentang Endang, mereka pun langsung bergerak cepat dan membawanya ke Rumah sakit.

Meskipun kondisi Pasien sama sekali tidak memiliki uang, akan tetapi dengan pergerakan Remasha, Endang bisa di rawat di Rumah Sakit.

Walaupun sesungguhnya Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan ataupun Kesejahteraan seluruh Rakyat Indonesia merupakan tanggung jawab pemerintah, dan banyaknya program yang baik dari pemerintah untuk masyarakat, namun, Remasha merasa memiliki bagian dari berbagai kendala ataupun kesulitan yang dialami oleh masyarakat banyak.

Remasha pun menyadari, masih banyak program pemerintah yang belum sampai terealisasi dan banyak yang belum tepat sasaran, sehingga Remasha hadir untuk membantu serta menjadi Jembatan Sosial di Provinsi Jawa Barat ini.

Maka, dalam kondisi demikian, Remasha mengetuk hati dan mengajak berbagai kalangan agar jangan hanya berpangku tangan atau sekedar menjadi penonton tatkala ada masyarakat yang mengalami kesulitan. Namun, selayaknya sebagai mahluk sosial harus bergerak serta peduli demi meringankan beban masyarakat yang ada disekitar kita.

Walaupun dimasa Pandemi Covid-19, Remasha tetap semangat dan tetap optimis untuk membantu berbagai kesulitan masyarakat. Sesuai yang diajarkan dalam Al-quran yaitu berlomba dalam hal menanamkan kebaikan. **Dadan W**

Berita Terkini