Selalu Peduli Dan Sigap Bantu Korban Bencana!!! Ormas Laskar Banten DPD Jabar Kirim Relawan Bantu Korban Bencana Banjir Bandang Garut.

Garut, – Hujan deras mengguyur wilayah  Selatan Garut pada Minggu malam hingga Senin, 12 Oktober 2020 dini hari, telah menyebabkan banjir bandang, yang diakibatkan meluapnya air di sejumlah sungai besar yang ada di wilayah Kecamatan Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 20 desa di tiga kecamatan Kabupaten Garut terdampak banjir bandang. Banjir akibat luapan sungai itu, surut sejak hari pertama kejadian tapi di wilayah terdampak masih menyisakan material lumpur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, wilayah desa yang paling banyak terdampak berada di Kecamatan Pameungpeuk, antara lain Desa Mancagahar, Mandalakasih, Jatimulya, Pameungpeuk, Sinarbakti, Bojongkidul, Paas dan Bojong Kaler. Kamis (15/10).

Desa-desa di wilayah Kecamatan Cikalet yang terdampak yakni Desa Pamalayan, Cikelet, Cigadog, Linggamanik, dan Pamalayan. Sementara di Kecamatan Cibalong, desa terdampak adalah Desa Karyamukti, Karyasari, Najaten, Mekarwangi, Mekarsari, Sagara, dan Mekarmukti.

Berdasarkan data yang terhimpun, hingga saat ini, terdapat 238 kepala keluarga (KK) yang masih mengungsi. Sementara total warga terdampak sekitar 2.779 KK atau 9.177 jiwa.

Untuk kerusakan akibat banjir, berdasarkan hasil penilaian sementara terdapat 136 unit rumah rusak berat (RB), 197 unit rumah rusak sedang (RS), 613 rumah rusak ringan (RR), dan 2.180 sempat rumah terendam. Selain itu, kerusakan juga menimpa fasilitas publik yakni tempat ibadah RR 25 unit, fasilitas Kesehatan RR 10 unit, fasilitas pendidikan 12 unit, jembatan RB 18 unit. Kerusakan juga teridentifikasi pada ruas jalan di 12 titik dan TPT 9 titik.

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada 15-16 Oktober 2020, Jawa Barat termasuk yang berpotensi hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang. Karena itu, BMKG menghimbau agar masyarakat di sana tetap waspada dan siap siaga. Karena, Garut termasuk wilayah dengan kategori kelas sedang hingga tinggi untuk bahaya banjir. Sekitar 30 kecamatan teridentifikasi pada kategori tersebut dengan jumlah potensi populasi terpapar mencapai 209.139 jiwa.

Dalam kondisi tersebut, lagi-lagi Ormas Laskar Banten Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat mengirimkan anggotanya yang selalu siap siaga dan selalu bersedia serta selalu peduli untuk membantu korban bencana dimanapun dan dalam kondisi apapun.

Laskar Banten DPD Jabar sudah cukup lama membentuk tim, yang dinamakan “LASKAR BANTEN TEAM RESCUE DEPD JABAR“. Mereka adalah TIm yang dikhususkan dan disiapkan untuk membantu Korban Bencana. Bahkan mereka sudah beberapa kali membantu dan terjun demi meringankan beban para korban bencana. Seperti Bencana yang terjadi di Wilayah Banten beberpa tahun lalu, bencana banjir bandang yang terjadi di Sukabumi dan sekarang yang terjadi di Garut Selatan.

Kali ini, pada hari Senin, (12 Oktober 2020), Ormas Laskar Banten DPD Jabar mengirimkan 7 personil. Diantaranya : Saepul, Luky Lesmana, Diki bayu aji, Jorgi Adam, Febrian Lingga, Surya Welly dan Panglima DPD Jabar Stevens.

Mereka berangkat dengan permodalan dan perberbekalan seadanya, tanpa berfikir takut kekurangan makan, sakit, serta mereka tidak khawatir melewati jalur yang cukup jauh dan terjal. Mereka hanya berbekal semangat yanng kuat, jiwa kemanusiaan dan kepedulian yang tinggi untuk membantu serta meringankan beban dari warga yang terkena bencana yang ada diwilayah Garut tersebut.

Mereka membantu berbagai hal dengan peralatan seadanya, mulai dari menyingkirkan puing-puing, membersihkan lumpur dari rumah warga dan jalan, membuat jembatan penyeberangan, hingga berbagai bentuk lainnya tanpa merasa lelah dan tanpa rasa takut akan bahaya yang mungkin mengancam jiwa mereka sendiri.

Hal ini jelas terbukti, bahwa Ormas Laskar Banten selalu peduli, siap siaga dalam membantu korban yang tertimpa bencana dibeberapa wilayah yang ada di Nusantara ini. Dan hal ini layak untuk dicontoh oleg berbagai Ormas, LSM ataupun berbagai organisasi lainnya. Tanpa pamrih dan tanpa berharap pujian, yakni murni hanya jiwa kemanusiaan dan kepedulian yang tinggi terhadap sesamanya yang membutuhkan pertolongan dengan segera. **TJI**

Berita Terkini