Selebgram ANNISA FADILATU Yang Berstatus Isteri Sah TW Diduga “Kumpul Kebo” dengan Oknum Aparat Berinisial HS

Bandung – Baru-baru ini telah terjadi dugaan “Kumpul Kebo” yang dilakukan Selebgram yang juga Model Iklan ANNISA FADILATU juga masih berstatus isteri sah Tubagus Wijaya atau biasa di panggil Kang TW (ex Vocalis 7Notes Band dan Founder Parfum GUE/GWE) dengan Oknum aparat berinisial HS

NO VIRAL, NO JUSTICE itulah keadaan hukum dinegara kita yang selama ini kita dengar dan kita ketahui. Hal ini pula yang mendasari saya untuk mencari keadilan atas permasalahan hukum yang saya hadapi saat ini” tutur Kang TW.

KRONOLOGI KEJADIAN :

“Jadi sepulang saya mengurusi proyek bisnis baru saya di Surabaya dan Bali kurang lebih selama satu bulan , saya pulang ke Bandung, mendapati istri saya menginap dirumah laki-laki yang bukan muhrimnya. Saya akan ceritakan kronologisnya dan diperkuat oleh kejadian yang terekam juga oleh Video kamera handphone saya”, papar Kang TW.

“Awal mula malam itu tanggal 08 april 2023 sekitar jam 21.00 WIB, kebetulan saja saya ada perjalanan ke suatu tempat di daerah Kabupaten Bandung, pada saat itu saya yang menggunakan kendaraan R2 sengaja berhenti di pinggir jalan raya dekat sebuah pasar di Kabupaten Bandung untuk menjawab telepon masuk, tiba-tiba saya melihat diduga seperti mobil istri saya melaju ke arah yang sama seperti arah yang saya tuju saat itu, lalu saya langsung membuntuti mobil tersebut dan memastikan plat no mobilnya, sehingga setelah saya yakin plat no mobilnya sama seperti mobil istri saya, saya berlanjut untuk membuntuti mobil tsersebut sehingga singkat cerita berhenti di sebuah rumah yang tidak saya ketahui rumah siapa”, ujar TW.

“Kemudian setelah saya pastikan mobil istri saya terparkir dirumah tersebut, saya langsung bergegas pulang karena khawatir ada orang lain yang melihat saya membuntuti mobil tersebut”, kata TW.

“Lalu singkat cerita karena saya penasaran ingin memastikan apakah mobil istri saya masih ada (menginap) di rumah tersebut atau tidak, sehingga saya kembali untuk melihat sendiri sekitar jam 05.00 WIB menggunakan mobil, dan ternyata mobil itu menginap, karena saya penasaran saya berniat untuk bertamu, namun saya menunggu waktu yang pas, kurang lebih sekitar jam 06.30 WIB, saya bertamu mengetuk pintu dengan sopan dan baik, dengan niat untuk memastikan apakah istri saya benar sedang menginap di rumah itu?, saya pun memvideokan hal ini dari awal saya masuk ke pekarangan rumah tersebut”, ungkapnya.

“Lalu saya mengetuk pintu sebanyak 3 kali sambil berucap salam. Tiba – tiba saya melihat dari jendela depan, muncul sosok laki-laki yang mungkin lebih tua dari saya keluar dari sebuah kamar yang letaknya sangat dekat dari pintu utama yang saya ketuk, (laki – laki itu pakai celana kolor pendek dan kaos singlet)”, paparnya.

“Kemudian laki laki itu membuka pintu dan dia kaget melihat saya. lalu saya langsung memperkenalkan diri saya. “Saya TW pak, saya suaminya Annisa, saya melihat mobil istri saya (mobil yang saya beli ) parkir disini, apa benar istri saya menginap disini?, dan kalo boleh tahu bapak ini siapa ya? “, tanyanya.

“Kemudian laki-laki itu menjawab ‘saya temannya’. Sontak saya kaget”, katanya.

“Kemudian saya menunggu diluar pintu yang terbuka lebar (adab saya sebagai tamu tidak masuk kedalam rumah sebelum tuan rumah mempersilahkan masuk)”, ujar TW.

“Lalu laki – laki itu, sambil memberi tahu seseorang didalam kamar tadi (yang saya duga istri saya) seperti menyuruh bersiap diri, memang tidak begitu jelas suaranya tapi seperti orang yang menyuruh menggunakan pakaian, (karena saya tahu betul istri saya itu kalo tidur sama saya itu sering tanpa busana)”, jelasnya.

Beruntungnya tiba2 saya disuruh masuk kedalam rumah oleh laki-laki itu (sambil laki-laki itu masuk seperti kamar mandi), alhasil saya bisa mengambil video tepat didepan pintu kamar itu”, paparnya.

“Dan WOW!! saya benar-benar kaget ternyata didalam kamar itu adalah Istri saya dengan menggunakan kaos dan celana short pendek, dan saya sangat kaget disana ternyata ada anak perempuan saya juga yang berusia 22 bulan di situ”, imbuhnya.

“Kemudian istri saya keluar dan langsung berlaku kasar kepada saya dan sengaja memukul HP saya hingga jatuh dan rusak, dan mencoba merampas hp saya. Untungnya saya masih bisa mengamankan HP saya itu”, kata TW.

“Kemudian percakapan pun berlangsung. Yang terekam video ada sebuah pernyataan sekaligus pengakuan. Ketika saya bertanya kamu kenapa menginap disini?, ‘Iya emang nginep disini jawab istri ku’. Ku tanya lagi, ‘Iya kenapa?’. Iya gak papa , jawab istri saya lagi”, ujar TW saat menceritakan tanya jawab dengan istrinya.

“Kemudian si laki-laki mendekat dan bilang mas saya teman lama loh, (wow si bapak ini jelas lebih tua mungkin bisa kurang lebih 20 tahun an bedanya sama istri saya, kok bisa bisanya bilang temen lama)”

“Saya tanya kok teman lama, nginep?. Teman kok menginap?”

“Ya gak apa apa , jawaban dari laki -laki itu, agak sedikit menggelitik jawabannya”.

“Terlihat jawaban yang tanpa persiapan karena tidak menyangka kenapa saya bisa sampai dirumah itu?, semua berkat ijin dan kuasa Allah tentu saja”.

“Lalu karena saya terus di perlakukan kasar oleh istri saya hingga baju saya robek, maka saya teriak meminta tolong hingga warga sekitar keluar dan menghampiri kami”.

“Dan karena keadaan menurut saya mengancam keselamatan diri saya karena saya seorang diri, saya di paksa masuk kedalam rumah dan diminta naik ke lantai dua. Saya sekuat tenaga keluar dari rumah itu lalu mengajak semuanya ke kantor polisi bareng-bareng”.

“Tapi mereka hanya mempersilahkan saya untuk lapor polisi sambil laki-laki itu berkata “saya juga anggota”, dan saya memastikan lagi “oh benar begitu pak?. Dan hal itu di konfirmasi juga oleh istri saya”.

“Dan saya bertanya kepada laki-laki itu ?. Bapak sebagai anggota, masa gak kroscek dulu kalo wanita ini masih istri sah orang?”.

“Laki laki itu hanya diam saja”.

“Karena mereka tidak mau ikut saya ke kantor polisi, saat itu saya langsung bergegas meninggalkan rumah itu dan melaporkan kejadian tersebut hari itu juga dan diterima baik oleh polres Soreang dan saat ini sedang dalam proses”.

“Adapun saya sudah membuat laporan ke Polres Soreang sebanyak dua laporan, yaitu Laporan ke Propam/propos dan juga laporan pidana umum ke unit PPA”.

“Saya sangat berterimakasih kepada Institusi Polri, karena sangat gerak cepat dalam menindaklanjuti laporan ini terkait diduga Perzinahan dan juga seharusnya KDRT Psikis”.

“Masih Dugaan ya gaess?. Karena delik perzinahan itu sangat rumit di negara kita, karena buktinya itu harus tertangkap basah saat melakukan hubungan badan (seks), (lah iya gimana caranya ya saya bisa dapet video bugil mereka?. Apa saya harus ikutan didalam kamar itu ambil gambar)”.

“Saya memang tidak menyaksikan langsung mereka sedang berhubungan badan, yang jelas ada pengakuan mereka menginap, dan terekam oleh video saya, norma hukum yang mana yang mewajarkan atau membolehkan hal seperti ini. Apakah itu sudah termasuk kategori “KUMPUL KEBO”?”.

“Tentu sebagai orang indonesia yang ber-Pancasila, tentu hal seperti ini tidak sesuai Norma Agama, Norma Budaya dan juga norma sosial. Apalagi terjadi di bulan suci Ramadhan”.

“Begitulah kronologis kejadian yang bisa saya sampaikan. Sebagai penutup saya akan menginformasikan apa tujuan saya membawa kasus ini ke Media?, dimana tentu saja hal seperti ini beresiko kepada diri saya sendiri, baik resiko hukum, nama baik, dan juga resiko yang mungkin berdampak kepada bisnis dan produk saya”.

“Saya sudah mencoba setiap hari persuasif dan mengkontak juga mendatangi istri saya, namun respon yang saya terima sangat mengecewakan, istri saya dan keluarganya tidak merasa bersalah, malah menantang saya untuk melanjutkan laporan polisi dan sebagainya”.

“Kang TW menyampaikan “Saya menaikan kasus ke media hanya bertujuan, memberikan Efek Jera kepada istri saya. Karena nasehat dan juga upaya perdamaian sudah saya lakukan, namun apa yang saya terima malah sebaliknya”.

“Tentu hal ini dapat saya simpulkan bahwa istri saya sebagai seorang ibu tidak peduli sama sekali kepada perkembangan dan masa depan anak kami, karena dia membawa anak saya menginap dengan laki-laki yang bukan suaminya, dan juga berani mengambil resiko pemberitaan di media yang tentu itu bisa juga berdampak kepada anak dimasa depan”.

“Disamping itu, memperjuangkan Hak Asuh Anak, dengan pemberitaan dan laporan polisi yang sudah diproses juga bukti rekaman video, saya berharap bisa menjadi penguat saya untuk memenangkan hak asuh anak, apalagi dia adalah Anak Perempuan pertama dan satu-satunya untuk saya”.

“Dan Khusus untuk laki-laki Oknum Aparat itu, saya berharap dia bisa di sanksi berat hingga PTDH (Pemberhentian Tidak Hormat)”.

“Untuk Mereka berdua agar supaya bisa sampai terbukti bersalah atas laporan pidana umum yang sedang diproses. Kang TW menutup”. ***

Berita Terkini