
Bandung – Yayasan Belajar Bersama dan LSM Gerak Cepat Bersama sudah lama berdiri dan bergerak membantu masyarakat dalam berbagai bidang sosial. Namun, hingga saat ini, belum ada realisasi bantuan dari pemerintah ataupun dinas terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan baik tingkat kota ataupun tingkat Provinsi Jawabarat.

Semenjak berdiri dan di syah kan secara hukum pada tahun 2016, dan mengalamni perubahan pada tahun 2017, dari Menkumhan tentang aturan yayasan, bahkan, sudah diresmikan oleh Walikota. Anehnya, hingga saat ini belum sekalipun mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Berdasarkan keterangan Taryan, pendiri sekaligus pemilik dari Yayasan Belajar Bersama dan LSM Gerak Cepat Bersama, bahwa sudah puluhan bahkan ratusan kali mengajukan proposal ataupun bantuan terhadap Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawabarat, namun hingga saat ini belum ada satupun bantuan yang direalisasikan oleh dinas-dinas tersebut.

“Saya cape, sudah ratusan kali mengajukan proposal, namun tidak pernah ada realisasinya, akhirnya saya sering melakukannya tanpa bantuan dari pemerintah”, ucap Taryan.

Taryan mengaku, sudah menyiapkan tanah dan berusaha membangun ruangan untuk kelas belajar dan untuk tempat singgah para pasien yang ditanganinya. Namun, karena keterbatasan dana, hingga saat ini bangunan tersebut belum beres.
Taryan mengaku, tanah dan bangunan itu dia buat dari dana pribadi, tanpa berfikir kepentingannya sendiri. Hal itu dia lakukan demi kemanusiaan dan berdasarkan dorongan dari hati nuraninya.
Taryan dikenal sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan peduli terhadap kesulitan masyarakat. Telah banyak hal yang sudah dilakukan oleh Taryan, diantaranya : membantu dan mengurus anak yatim piatu, membina anak jalanan, mengurus para jompo, anak-anak terlantar, melakukan pendampingan terhadap korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), membantu menangani Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Padahal, Taryan melakukan semua kegiatan sosial tersebut meliputi berbagai wilayah yang ada di Jawabarat. Bahkan, untuk penanganan ODGJ, Taryan lakukan tidak hanya untuk diwilayah Jawabarat saja, namun hingga Nasional.
Mengingat banyak bukti dari berbagai kegiatan sosial yang Taryan lakukan, banyak juga masyarakat yang melihat dan merasakan kebaikan juga ketulusan dari sosok penggiat sosial ini. Tetapi, banyak juga kalangan yang menyesalkan akan sikap serta keacuhan dari pemerintah.
Padahal, menurut banyak kalangan seharusnya pemerintah mendukung, membantu dan senang akan jiwa sosial yang tinggi dari Taryan. Karena, sudah jelas, pemerintah terbantu programnya, serta apa yang dilakukan oleh Taryan bisa meringankan kerja dari para dinas-dinas terkait.
Ada pula beberapa orang yang mempertanyakan mengenai dana untuk kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh Taryan. Kenapa kegiatan Taryan tidak dibantu oleh pemerintah atau dinas-dinas terkait?, apakah tidak ada dana untuk semua kegiatan sosial itu?, Kemudian, jika ada, berapa dananya? kemanakah?, lalu untuk apakah?. **DW**