Stafsus Presiden Angkie Yudistia Puji Pelaksanaan Vaksinasi Disabilitas di Jabar Berjalan dengan Sukses

BANDUNG,TJI – Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengatakan, Indonesia mendapatkan 450.000 dosis vaksin Sinoparm untuk penyandang disabilitas dari Raja Uni Emirat Arab. Jawa Barat mendapatkan alokasi 60.824 sasaran atau 121.648 dosis. 

“Untuk dosis pertama Jabar sudah 101 persen. Untuk Kota Bandung alokasi 13.755 dan 100 persen udah realisasi dosis 1. Ini semua karena gotong royong. Jujur untuk penyandang disabilitas banyak tantangan karena kerentanan disabilitas yang beragam,” ujar Angkie dalam Gebyar Vaksinasi Disabilitas di SLBN Cicendo, Kota Bandung, Sabtu 25 September 2021. 

“Saya awalnya hopeless hingga kita berkordinasi dengan berbagai pihak hingga gebyar vaksinasi disabilitas serentak di 20 kota dan kabupaten di Jabar ini melebihi target,” katanya menambahkan.

Diakui dia, awalnya herd immunity untuk disabilitas sulit karena keterbatasan akses dan minimnya informasi vaksinasi bagi penyandang disabilitas. 

“Dengan gebyar ini bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, swasta, organisasi, relawan ini sebagai bentuk penanggulangan pandemi kolaborasi positif untuk masyarakat dan Jabar jadi percontohan nasional. Akan kami sampaikan laporan ini pada presiden,” ujar dia. 

Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, pihaknya juga concern mengupayakan penyuntikan vaksin untuk disabilitas.

“Memang kalau disabilitas umur 25 tahun ke bawah itu berada di SLB, tapi ada juga difabel yang di atas umur 25 tahun itu di bawah kementerian atau dinas sosial,” ujar Dedi di sela kegiatan. 

Dia menambahkan, selain melakukan vaksinasi di titik penyuntikan yang berada di SLB, pihaknya pun melakukan upaya jemput bola dengan mendatangkan vaksinator untuk mengunjungi disabilitas dari rumah ke rumah. Mengingat disabilitas itu ada yang kaitannya dengan fisik dan ada juga yang kaitannya dengan mental itelektual.  

“Tapi alhamdulillah sudah selasi hari ini, bahkan di Tasik itu kekurangan vaksin sekitar di 7 ribu yang dari difabel,” kataya. 

Khusus untuk disabilitas, Dedi mengaku, Jawa Barat mendapatkan 121 ribu dosis vaksin yang artinya untuk 61 ribu disabilitas, sedangkan jumlah disabilitas di sekitar 30 ribu. 

“Jadi penyuntikannya difabel dengan pendamping rumusnya,” katanya.

Dedi mengatakan, vaksin untuk disabilitas menggunakan Sinoparm yang merupakan pemberian dari Raja Arab Saudi. Di mana awalnya vaksin itu akan digunakan untuk jemaah haji. 

Mengingat tidak jadi digunakan untuk jemaah haji, maka vaksin tersebut dihibahkan untuk rakyat Indonesia yang disabilitas di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

“Dan capaian Jabar paling tinggi. Dan hari ini  staff khusus kepresidenan akan memberikan penghargaan kepada pak Gubernur atas upayanya untuk percepatan dan penuntasan vaksin untuk disabilitas,”ucapnya.

Lebih lanjut, Dedi menambahkan, rata-rata penyutikkan vaksin di Jawa Barat terus meningkat. Yang dulu hanya di sekitar 194 ribu per hari, saat ini mencapai di 311 ribu per hari. 

“Memang capaian tertinggi di tanggal 28 Agustus mencapai 434 ribu,” katanya.

Menurut dia, jika konsistensi tersebut bisa terjaga, maka akan ada lima kota kabupaten yang akan segera menuntaskan vaksinasi di tanggal 11 Desember 2021 ini. Lima daerah itu, yakni kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bogor, dan Kota Banjar dan kabupaten Sumedang.

“Tapi ada tiga kabupaten yang kalau tidak ditingkatkan vaksinasinya maka akan selesai di tahun 2023. Di antaranya Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Ciamis,” katanya.

Berita Terkini