Tak Sanggup Bayar Gaji & THR Pegawai, Perusahaan Suplier Material Pembangunan Tol Cibitung-Cilincing Tagih PT Waskita

Jakarta, TJI – Sejumlah suplier material pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing mendatangi kantor Cabang PT Waskita Karya, di Jalan Akses Tol Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (6/5/2021).

Sejumlah suplier material pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing mendatangi kantor Cabang PT Waskita Karya, di Jalan Akses Tol Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (6/5/2021). 

Kedatangannya untuk menanyakan terkait kejelasan pembayaran meterial pembangunan untuk proyek Tol Cibitung-Cilincing oleh salah satu sub-contractor (subkon), yakni PT. Tata Raya Kharisma.

“Disini kami melakukan klarifikasi, karena tagihan kita mengenai material kita yang sudah masuk untuk pembangunan Tol Cibitung Cilincing ini belum dibayarkan tagihannya. Jadi kita ingin tanyakan ke Waskita sebagai pemilik project,” kata salah seorang Suplier, Marini Setia Darmawanti kepada awak media, pada Kamis (6/5/2021).

Ia mengatakan, dalam kontrak kerja yang ditandatanganinya, seharusnya pihak subkon harus membayarkan tagihan tersebut tiga hari setelah invoice diterima.

Akan tetapi, sudah berjalan menuju ke empat bulan tagihan tersebut tak kunjung dibayarkan.

Ia pun mengaku telah berupaya untuk menagih hak pembayarannya ke PT Tata Raya Karisma namun hasilnya nihil.

“Kita udah tagihkan pembayaran itu ke PT. Tata Raya Kharisma ke pihak Batrix yang juga merupakan pendanaan perusahaan tersebut juga sudah kita tagihkan, tapi hasilnya juga nihil dan mereka menghilang,” bebernya.

Menurutnya, walaupun semua tanggung jawab pembayaran ada pada subkon tersebut, akan tetapi Waskita ikut bertanggungjawab karena yang memilih subkon tersebut.

“Waskita harus tahu dong, kok dia gatau kantornya dimana, jadi ke sini kita meminta hak kita untuk pembayarannya seperti apa. Gaji-gaji sopir karyawan kita engga ada yang dibayarkan, kita juga engga bisa membayarkannya,” imbuhnya.

Dia menambahkan total ada 15 suplier yang belum dibayarkan.

Suplier itu mengirimkan material mulai dari tanah, pasir batu dan lainnya.

Total jumlah yang belum dibayarkan mencapai Rp 1 miliar.

“Total suplier ada 15, tiap suplier itu ada belum dibayar Rp 150 juta, Rp 300, Rp 400 dan Rp 600 juta. Total belum dibayarkan total bisa Rp 1 miliaran lebih,” imbuh dia.

Dijelaskannya, dari hasil pertemuan itu, pihak Waskita Karya mengaku bakal membantu para suplier agar pembayaran material tersebut dapat dilunasi.

“Tadi kita ketemu perwakilan bidang logistik Waskita Cabang Cibitung-Cilincing, akhirnya ada kata mereka mau berusaha membantu. Mereka habis lebaran menjanjikan bakal ada progres, tapi kita lihat mau dibayarkan dahulu atau seperti apa, kita engga tahu. Mudah-mudahan ada itikad baik, semoga bisa dibayarkan semuanya,” bebernya

Pihaknya mengancam, jika nantinya hasil pekerjaan yang telah pihaknya lakukan tak kunjung dibayarkan, maka para suplier ini bakal menggali kembali materialnya yang tertanam di jalan tol tersebut.

“Kalau nggak ada hasil, rekan-rekan sudah sepakat, kalau memang tidak ada itikad baik, kita akan ambil lagi material kita, kita akan gali lagi. Material kita akan kita angkut dan ambil kembali. Itu kalau tidak ada itikad baik dari Waskita selaku pemegang proyek jalan tol ini,” katanya.

Nabil, Bidang Logistik Perwakilan Waskita Cabang Cibitung-Cilincing mengatakan persoalan pembayaran ini merupakan tanggung jawab subkon bersangkutan.

Meski demikian, pihaknya akan membantu untuk menyelesaikan persoalan ini. **AJS**

Berita Terkini