Tentang Proyek di Kecamatan Cibeunying Kidul, Banyak Dikerjakan Oleh Pihak Luar, Sekcam : “Proyek Itu Ibarat Kita Langganan Dicukur Rambut”

Bandung, BKP – Banyak munculnya pertanyaan dan kecemburuan social yang terjadi di Kecamatan Cibeunying Kidul, salah satunya diduga diakibatkan oleh kebijakan Camat yang sekarang menjabat yang disinyalir selalu memberikan berbagai kegiatan proyek infrastruktur ataupun pengadaan terhadap pengusaha/pihak ke-3 yang berdomisili diluar Kecamatan tersebut.

Berdasarkan kabar yang beredar, pihak ke-3 tersebut berinisial AS dan merupakan warga Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, dan ada yang mengatakan bahwa dia merupakan orang bawaan atau pendukung Camat.

Bahkan ada kabar juga bahwa AS juga yang mengerjakan setiap pemeliharaan kantor Kecamatan serta beberapa Kantor Kelurahan yang ada diwilayah itu.

AS merupakan orang bawaan dan kepercayaan dari Camat Aris itu sendiri.

“Saya orangnya pak Camat”, kata AS kepada awak media saat mengerjakan kegiatan di Kantor Kelurahan Cikutra.

Saat awak media mengunjungi Kantor Kecamatan Cibeunying Kidul dan menemui Sekretaris Camat (Sekcam), yang bernama Edi untuk memastikan kebenaran dari kabar tersebut. Sekcam pun mengatakan bahwa yang mengerjakan Taman didepan serta dibelakang Kantor Kecamatan adalah AS.

“Yang mengerjakan pak AS”, tutur Sekcam.

Kemudian saat wartawan mempertanyakan mengenai kenapa harus AS dan kenapa tidak dikerjakan oleh putra daerah?, Sekcam menjawab bahwa itu kebijakan dari pak Camat.

“Itu merupakan kebijakan dari pak Camat, dan proyek itu ibarat kita dicukur rambut. Kalau kita sudah cocok dan berlangganan untuk mencukur rambut disatu tempat, maka kita akan terus berlangganan untuk mencukur rambut ditempat itu, karena kita sudah merasa nyaman dan cocok. Begitupun mengenai proyek, karena kita merasa cocok dan merasa nyaman terhadap orang tersebut, maka proyek itu akan diberikan terus terhadap orang itu”, papar Sekcam.

Banyak pihak yang menyayangkan pernyataan dari Sekcam itu, karena hal ini merupakan bukan mengenai dicukur rambut. Akan tetapi mengenai anggaran dan pembangunan daerah. Selain itu, beberapa pihak mempertanyakan, apakah tidak ada satupun didaerah tersebut pengusaha yang memiliki potensi serta kualitas yang bagus?.

“Pernyataan itu tidak pantas dilontarkan oleh seorang Sekretaris Camat, harusnya Sekcam lebih intelek dan bijak dalam berbicara. Selain itu, jika banyak proyek dikerjakan oleh orang luar daerah sini atau orang bawaan ataupun itu pendukung Camat, bagaimana dengan putra daerah sini, yang jelas orang sini dan warga Kota Bandung?, apakah orang sini semuanya pekerjaannya buruk, tidak memiliki kualitas, tidak boleh bekerja dan berkarya didaerahnya sendiri?, kata salah seorang putra daerah yang enggan disebutkan namanya.

Saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Sekcam pun menjawab demikian : “Siap trim konfirmasinya, klo saya ceritakan tukang cukur itu kan hanya gambaran, gambarannya pun bukan masalah kenyamanan tapi masalah kepercayaan, kepercayaan bahwa dia akan dapat mengerjakan dengan baik, dari mana kita tahu pengerjaannya baik, karena kita tahu hasil pekerjaan sebelumnya. Klo saya beri gambaran tersebut itu kan pada saat itu kita sedang ngobrol biasa, tujuannya biar familiar dan mudah dimengerti. Dalam kontek yang sebenarnya tentu saja tidak ada istilah “nyaman”, yang ada adalah bagaimana memastikan bagaimana kegiatan yang menjadi tanggung jawab kita bisa terlaksana dengan baik”. **TJI**

Berita Terkini