Tuti Haryanti, Kepala BLK Lembang, :”Nanti Semua Lulusan Asisten Kebun akan Bekerja Langsung di Perkebunan”

TJI – Bangka Belitung terkenal sebagai wilayah kaya dengan hasil sumber daya alamnya. Pulau “Laskar Pelangi” ini salah satu penghasil timah terbaik dunia. Kini, wilayah kepulauan ini berkembang dengan keberadaan
perkebunan sawit di kawasan Belitung Timur.

Salah satu kawasan perkebunan sawit ini dikelola oleh PT Sahabat Mewah Makmur atau SMW dibawah naungan PT ANJ. PT ANJ sendiri mengelola perkebunan sawit di beberapa daerah lainnya di Indonesia, seperti di Sumatera Utara, Kalimantan Barat hingga Papua Barat. Di Belitung, luas
perkebunan sawit yang dikelola oleh PT SMW mencapai 17.360 hektar.

Permintaan akan minyak sawit dunia memang tak pernah habis. Tak salah jika Indonesia menjadi lumbung sawit penting dunia. Dari perkebunan Belitung ini pun, pada tahun 2019, berhasil melakukan ekspor minyak sawit ke Bangladesh mencapai 9000 ton atau senilai Rp 95,4 miliar. Selain ke Bangladesh, tujuan ekspor dari Belitung Timur adalah Vietnam dengan mengirimkan bungkil sawit sebanyak 3.600 ton atau senilai Rp 6,12 miliar. Dengan potensi devisa ini, tak salah jika sawit ini pun dinilai menjadi aset
penting bagi pembangunan di wilayah Belitung Timur.

“Tak hanya dikelola oleh perusahaan tapi juga banyak yang mandiri, keluarga maupun koperasi,” kata Erna Kunondo, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, UKM Belitung Timur. Keberadaan perkebunan ini pun dinilai penting dalam menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka
pengangguran. Menurutnya, perkebunan sawit membutuhkan banyak tenaga kerja.

“Kita akan mendorong lulusan SMA dan SMK terjun kerja ke perkebunan.
Kondisi kerja lebih baik di perkebunan ketimbang di timah mengingat risiko-risiko,” katanya.

Salah satu program unggulan Pemerintahan Belitung Timur dan Balai
Latihan Kerja Lembang adalah pelatihan Asisten Kebun. Asisten Kebun merupakan pelatihan khusus dimana peserta tak hanya dibekali kemampuan teknis tapi juga manajerial perkebunan. Peserta yang
diikuti 16 orang ini kebanyakan anak muda dan menjalani pelatihan karantina selama 10 bulan.

“Dari Belitung ada perwakilan lima orang. Nanti semua lulusan Asisten Kebun akan bekerja langsung di perkebunan,” kata Tuti Haryanti, Kepala Balai Latihan Kerja Lembang.

Program khusus Asisten Kebun merupakan program pertama dari BLK Lembang untuk memenuhi tenaga kerja terampil di sektor perkebunan. Program ini dirancang dengan melibatkan insutruktur profesional di sektor perkebunan. Menurut Tuti Haryanti, jika berjalan dengan baik, tidak menutup kemungkinan program ini akan berlanjut.

“Tak hanya memiliki kemampuan kepemimpinan tapi juga dituntut fisik yang prima,” kata Safar Hidayat, pendamping lapangan dari PT SMW. Fisik yang kuat, menurutnya, sangat mendukung operasional di lapangan. Pasalnya, bekerja di wilayah perkebunan sawit banyak menuntut kegiatan fisik.

“Kita imbangi dengan kegiatan olahraga, seperti main bola, voli dan badminton. Selain hiburan juga membantu kesehatan, “ kata Safar
dengan penuh semangat.

Safar Hidayat merasa senang dengan program Asisten Kebun yang kini sedang berlangsung. Kedatangan lulusan Asisten Kebun ini, menurutnya akan sangat membantu untuk mengelola perkebunan sawit di lapangan. Termasuk ikut mendorong kapasitas sumber daya manusia di Belitung Timur. Calon mandor muda ini pun diharapkan siap bekerjasama dan berkarya di pulau Laskar Pelangi ini. ***

Berita Terkini