Umar Kei : Tokoh Pemuda Maluku Mualafkan Warga Binaan Lapas Salemba

Jakarta – Menjadi warga binaan bukanlah keinginan bagi para penghuninya. Dibalik cerita sebagian masyarakat bahwa mereka yang menjalankan hukuman dan masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan adalah orang-orang yang menakutkan dan dinilai sebagai orang-orang yang jahat, tidak memiliki sisi baik ataupun tidak bermoril.

Sebenarnya sudah banyak informasi bahwa di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan (Rutan) banyak hal yang dikerjakan secara positif oleh warga binaannya.

Misalnya saja, akhir-akhir ini banyak beredar di Lapas maupun di Rutan bisa bertabur Hikmah dan hidayah. Dengan mengajak seseorang berbuat kebaikan, maka sama halnya menanam pohon untuk dipetik hasilnya suatu saat nanti. Seperti yang dilakukan oleh Umar Kei di dalam Lapas Salemba kelas 1A.

Melalui bimbingan Adi Rosyadi selaku Pembinaan Rohani Islam Lapas Salemba kelas 1A, Umar Kei berhasil memualafkan beberapa warga binaan di Lapas itu untuk memeluk agama Islam. Itu terbukti dengan dilantunkannya dua kalimat syahadat bagi warga binaan Lapas Salemba kelas 1A.

Umar Kei mengatakan berbekal ketekunan, maka agama menjadi prioritas guna mempertebal keimanan sebagai seorang muslim.

“Saya mencoba menerapkan ilmu agama Islam yang saya pahami, dengan demikian banyak warga binaan disini mulai menyadari pentingnya taat ibadah dan menjalankan perintah Allah sebagai bekal dikehidupan nantinya. “Ucap Umar Kei.

Seperti yang dikabarkan beberapa media sebelumnya, tokoh pemuda Maluku, Umar Kei telah ditangkap karena menyalahgunakan narkoba. Pria bernama lengkap Umar Ohoitenan ini menganggap bahwa ini menjadi hukuman baginya.

“Saya pikir bahwa ini sudah menjadi takdir apa yang pernah kita lakukan kesalahan pasti akan mendapatkan hukuman. Istilahnya bahwa ini adalah menghukum diri saya sendiri, “kata Umar seperti dilansir detikcom, Kamis (15/8/2019).

Umar Key mengatakan, pada waktu itu dirinya datang ke hotel atas ajakan temannya, dan sabu sudah disiapkan di sana. Meski demikian, Umar tidak merasa dijebak oleh temannya itu. Bahkan Umar menganggap bahwa penangkapan polisi terhadap dirinya adalah sebuah takdir agar dia bertaubat.

“Kalau saya bilang dijebak, tidak. Saya anggap itu jadi takdir akhir bagi saya, jadi saya harus bertaubat di situ”, kata Umar.

Umar juga tidak menaruh perasaan dendam terhadap teman yang mengajaknya. Sebab, dia sendiri memang seorang pemakai. ***

Berita Terkini