Warga Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Garut Menangis, Sudah 9 Tahun Menderita Kanker Payudara : “Bapak Pejabat Tolong Dengar Penderitaan Saya”

Garut, TJI – Euis (55), warga Kampung Cibelentuk, RT 01 RW 05, Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, hingga saat ini hanya bisa meratap kesedihan dan harus terus-menerus menahan rasa sakit. Karena 9 Tahun dirinya menderita penyakit Kanker Payudara.

Euis, warga Kampung Cibelentuk, RT 01 RW 05, Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, sudah 9 Tahun menderita Kanker Payudara

Euis dan keluarga tidak bisa berbuat banyak untuk mengobati penyakitnya, karena dia merupakan warga yang hidup dibawah garis kemiskinan. Jangankan untuk melakukan pengobatan yang secara rutin, untuk kehidupan sehari-hari saja, jelas serba kekurangan.

Dari keterangan tetangga-tetangga yang ada disekitar tempat tinggalnya, Euis memang sudah lama menderita kanker, bahkan sudah sekitar 9 tahun. Selama itu pula dia berupaya berobat, namun hanya sanggup berobat sampai ke Puskesmas dekat tempat tinggalnya saja.

Namun, upaya berobat di Puskesmas bukanlah solusi baginya, karena Puskesmas bukanlah tempat yang tepat untuk mengobati penyakit sejenis kanker payudara yang dideritanya. malah, sekarang kankernya semakin membengkak dan semakin membesar, sehingga kondisinya kian memprihatinkan.

Euis menuturkan, dirinya tidak mengetahui dan tidak mengerti akan adanya benjolan kecil yang terdapat pada payudaranya. Benjolan tersebut menyebabkan sakit dan semakin lama semakin membesar.

“Awalnya saya tidak mengerti, tapi benjolan itu menyebabkan rasa sakit dan perih, dan lama-kelamaan menjadi seperti ini”, tutur Euis.

Sebenarnya Euis sangat berharap adanya pengobatan hingga penyakitnya sembuh, namun dia tidak memiliki biayanya, sehingga dia tidak sanggup untuk berobat ke Dokter atau ke Rumah Sakit.

“Ada bantuan dari Desa, hanya diberi Kartu Indonesia Sehat (KIS), itupun baru diberikan pada bulan kemaren. Tapi dengan adanya kartu KIS, Keluarga malah kebingungan. Karena, jika berobat ke Rumah Sakit kan tidak cukup untuk tindakan medis gratis saja, tapi untuk biaya kebutuhan sehari-hari dalam proses perawatan atau operasi di Rumah Sakitnya bagaimana?. “kata salah satu keluarga Euis.

Euis dan keluarganya berharap, agar pemerintah melihat, mendengar dan peduli terhadap penderitaan serta rasa sakit yang dideritanya. Karena, Euis sudah sangat lama menderita dengan penyakitnya, juga berharap segera ada penanganan Medis secara intensif. Dan, keluarga Euis berdo’a agar para Pejabat yang memangku amanah dari rakyat terketuk hatinya serta membantu setiap warga yang sedang menderita dan kesulitan. **DW & Cha**

Berita Terkini