BOGOR, BKP – Di penghujung tahun anggaran 2022 ini, sejumlah pekerjaan infrastruktur baik melalui tender maupun penunjukan langsung, tengah dilakukan oleh berbagai Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) di Pemkab Bogor.
Sejumlah proyek yang menggunakan dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah ini dikerjakan setelah melewati proses lelang tender dan ada pula yang melalui cara penunjukan langsung (PL).
Seperti sebuah proyek pembangunan jembatan kampung budidaya ikan hias di wilayah Desa Babakan Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor, salah satu proyek Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) yang menggunakan dana APBD bernilai Rp. 197 juta rupiah lebih.
“Kami awalnya nggak tau ini proyek dari mana? Punya siapa? Untuk apa? Karena tidak terlihat papan proyeknya. Tapi saat ini baru mulai dan katanya itu proyek dari Pemda Kabupaten Bogor,” ujar Muslim, warga sekitar, Minggu (25/9/2022).
Ia mengatakan, sempat bertanya pada aparatur desa setempat terkait proyek tersebut, namun pihak pemerintah desa juga mengaku belum dapat surat resmi. “Iya katanya, desa juga belum menerima surat laporan resmi dimulainya kegiatan. Bisa yah, giat proyek sudah berjalan di satu wilayah tanpa ada koordinasi dengan lingkungan?,” cetus nya.
Sebagai informasi, sesuai dengan Perpres Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, definisi Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu.
Penelusuran media ini, proyek jembatan kampung budidaya ikan hias ini, berada di bawah naungan Diskanak Pemkab Bogor. Total besaran uang APBD yang digunakan Rp. 197 juta lebih, penyedia jasa CV. Karya Cipta Anugerah, dengan waktu pelaksanaan sesuai SPK dimulai tanggal 13 September 2022 hingga 15 Desember 2022.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Deri, seorang dari pihak penyedia jasa (pemborong) proyek tersebut menjelaskan, pihaknya telah melakukan pemberitahuan secara lisan kepada Ketua RT setempat serta kepada pimpinan desa.
“Meskipun (komunikasi) telat, tapi saya sudah memenuhi panggilan pimpinan Desa dan tidak mempermasalahkannya. Untuk jenis kegiatan nya, sudah tertera di papan proyek yang berada di lokasi pekerjaan. Jadi jelas, sumber dana nya dari mana, nomor kontraknya ada, serta perusahaan yg mengerjakannya ada,” kata Deri.
Saat ditanya soal keterlibatan peran serta masyarakat sekitar, Deri mengaku sudah bicara juga perihal tersebut. “jika ada yang mau ikut bekerja, ya monggo. Untuk upah atau pun gaji nya, tinggal tanya kan kepada kepala rombongan yang ada di lokasi,” tukasnya.