DPD Apindo Jabar Akan Berperan Lebih Aktif dan Siap Berkolaborasi Dengan BUMN

Bandung,TJI,- Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat (Jabar) menyatakan siap berperan lebih aktif lagi dan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta Perusahaan Swasta sebagai bentuk dukungan kalangan pengusaha kepada pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.

“Kita akan terus bekerja, lebih keras lagi bekerja, karena PR yang ada di Jabar ini luar biasa, potensinya juga luar biasa. Potensi hanya tinggal potensi kalau kita tidak melakukan sesuatu untuk potensi itu, semua ada di Jabar, kemampuan-kemampuan alam semuanya ada, hanya saja kita tinggal bekerja mengolah semua itu. Itu yang akan dilakukan Apindo Jabar setelah pengukuhan ini dan akan terus dilakukan lebih baik lagi dari yang kemarin,” ujar Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik, dalam jumpa pers nya usai kegiatan acara Pengukuhan Pengurus DPP Apindo Jabar periode 2021-2026 di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, pada Kamis (18/11/2021).

Ia menjelaskan, pengusaha tak hanya akan mengolah sumber daya yang ada, tetapi juga bagaimana menarik investor lebih lebih banyak lagi masuk ke Jawa Barat.

“Pengangguran masih tinggi, kita akan fokus tarik investor, untuk menciptakan lapangan kerja,” terang Ning Wahyu.

Ia menambahkan, Apindo Jabar sangat berharap kolaborasi dengan BUMN dan perusahaan-perusahaan swasta dapat terjalin. Namun, Ning Wahyu selalu menekankan, kerja sama harus dilakukan secara profesional. Jangan ada pengusaha nakal.

Sementara itu, ditempat yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir meminta swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkolaborasi memanfaatkan pasar Indonesia agar tidak dikuasai oleh bangsa lain. Potensi market Indonesia yang cukup besar, mestinya bisa dihasilkan melalui kolaborasi bersama.

“Di masa pandemi seperti ini, ekonomi akan tumbuh, namun kita BUMN bisa berkolaborasi dengan swasta. Jadi jangan ingin jadi menara gading (sendiri) tapi kerja sama,” katanya.

Menurutnya, kerja sama antara BUMN dan swasta harus saling menguntungkan. Kedua belah pihak juga jangan ada oknum yang korupsi. Begitupun swasta, tidak melakukan tindakan manipulasi atau tipu-tipu.

“Jadi kita mesti menjaga market Indonesia. Jangan sampai market kita ini jadi pertumbuhan bangsa lain. Mestinya, mayoritasnya tumbuh untuk Bangsa Indonesia. Kita tidak anti asing, akan tetapi keberpihakan memang penting,” tegasnya.

Sosok yang pernah menjadi pemilik saham terbesar Inter Milan itu juga menerangkan, pelantikan pengurus DPP Apindo bisa menjadi angin segar bagi ekonomi di Indonesia. Terutama memanfaatkan potensi ekonomi dan investasi untuk meningkatkan lapangan kerja.

“Dengan persaingan juga, provinsi Jabar dengan kota-kota provinsi lain, sudah seyogyanya Jabar mesti bertransformasi, apakah dengan membuka lapangan kerja. Bagaimana bersaing untuk berusaha, namun harus saling mendukung,” jelas Erick.

Diakui olehnya, dirinya sangat terbuka ketika bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Dubai saat berbincang mengenai erocity untuk menjadi investasi baru.

“Kebetulan juga, kita sudah bicara mengenai Subang Industryal Estate, seperti yang dibatang sangat sukses, 400 hektare sudah habis diinvestasi. Begitupun Segitiga Rebana bagian konsep dari Jabar, kita selalu mendukung,” tutup Erick Thohir dalam jumpa pers.

Berita Terkini