Revitalisasi Historis Desa Lebo: Inventarisasi Menjadi Kunci

Batang (01/08/2024). Aura Angellica Risqullah, Mahasiswi Antropologi Sosial dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro, meluncurkan program monodisiplin bertajuk “Inventarisasi Sejarah Desa Lebo” sebagai bagian dari KKN Tim II. Program ini bertujuan melestarikan nilai-nilai sejarah yang menjadi fondasi identitas dan budaya lokal masyarakat Desa Lebo, sekaligus menjadi upaya revitalisasi untuk mempromosikan kekayaan budaya dan sejarah desa.

Namun, program ini dihadapkan pada tantangan besar: absennya inventarisasi sejarah Desa Lebo secara tertulis. Sebagai solusi, hasil dari program ini mencakup digitalisasi sejarah yang akan diunggah ke website Desa Lebo http://lebo.desa.id/ serta pemasangan banner sejarah di Balai Desa.

Metode pengumpulan data sejarah dilakukan melalui wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dan juru kunci desa, termasuk Bapak Sukari, yang mengungkapkan bahwa Desa Lebo telah melalui berbagai fase sejarah, mulai dari era kerajaan hingga masa kemerdekaan. Pada masa kerajaan, Desa Lebo berada di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah, salah satunya adalah Kerajaan Mataram. Selama masa kolonial, desa ini mengalami penindasan dan eksploitasi oleh pemerintah Belanda, termasuk kerja rodi. Warga Desa Lebo juga berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan banyak pahlawan lokal yang gugur dalam pertempuran, seperti Pahlawan Suraji yang dimakamkan di desa ini.

Program ini disambut baik oleh perangkat desa dan tokoh masyarakat, yang melihatnya sebagai langkah inovatif dan inisiatif dalam melestarikan sejarah lokal yang selama ini belum terdokumentasikan dengan baik. Harapannya, program ini tidak hanya menjadi arsip, tetapi juga sumber inspirasi dan identitas bagi generasi muda Desa Lebo. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan nilai-nilai tradisional dan cerita-cerita penting dari Desa Lebo yang mungkin terlupakan dapat dihidupkan kembali, menjaga jati diri desa dan memberikan wawasan berharga bagi generasi mendatang.

Editor : Doni Suryana, S.T

Berita Terkini