
Padalarang, Kabupaten Bandung Barat – Dana desa merupakan Alokasi Dana Untuk membangun Desa Dalam APBN, yang di salurkan melalui APBD.
Menurut laporan masyarakat, awalnya mereka merasa senang dengan pelaksanaan pembangunan jalan tersebut, tetapi setelah melihat hasilnya, mereka merasa sangat kecewa, dikarnakan baru juga beberapa hari selesai dibangun, jalan tersebut sudah terlihat ada beberapa yang retak lagi.
Menanggapi laporan dari warga, wartawan pun melakukan penelusuran untuk memastikan kebenaran
dari laporan tersebut.
Setelah melihat ke lokasi pembangunan, tepatnya di Jalan Desa Cipeundeuy, RW 07, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, ternyata benar banyak temuan dari mulai pemadatan buat pengecoran memakai bahan limbah pionir, yang mengakibatkan keretakan, hal itu diduga karena struktur tanah kurang padat, ketinggian kurang dan terkesan kosong di tengahnya. Jelas hal ini menjadi PR bagi pelaksana (pihak ketiga), Kepala Desa, serta BPD Desa Cipeundeuy.

Mengingat, untuk pembangunan fasilitas jalan yang ada di Desa, tentunya merupakan salah satu prioritas.
Akan tetapi, pada pelaksanaannya terkadang tidak sesuai harapan.


Jelas hal ini menimbulkan banyak asumsi dan pertanyaan dari berbagai kalangan masyarakat. Apakah pengerjaannya sesuai spek atau tidak?, Dan juga apakah pengawasan dari pihak pemerintah setempat kurang?, dan apakah ada main diantara pihak ketiga dan pemerintah setempat?. Selain itu, apakah pemerintah setempat kebagian hasil dari proyek tersebut?, Sehingga hal ini bisa terjadi, saat dicoba konfirmasi, pihak pelaksana dan pemerintah setempat enggan memberikan keterangan.

Namun, setelah beritanya naik pada 8 Mei 2024, dengan judul ‘Proyek jalan”Dana Desa” Cipeundeuy Padalarang Baru beres,”Sudah Retak Lagi”, dan beritanya sempat viral. Kemudian, pihak pelaksana yang diketahui bernama H. Asep diduga panik, dan melalui orang kepercayaannya yang berinisial AH, pada Hari Minggu, 12 Mei 2024 meminta wartawan yang menulis berita tersebut agar men-take down (menghapus), dan berniat mendatangi kantor redaksi media buletinkompaspagi.id.
link berita : https://buletinkompaspagi.id/proyek-jalandana-desa-cipeundeuy-padalarang-baru-beressudah-retak-lagi/
Pihak redaksi media buletinkompaspagi.id pun enggan untuk menghapus berita itu, malah media buletinkompaspagi.id beserta media timesjurnalis. id hendak mengkonfirmasi pihak-pihak terkait, seperti pelaksana (pihak ketiga), pihak Desa, pihak Kecamatan, pengawas, pemeriksa, dinas, dan InspektoratInspektorat untuk pemberitaan selanjutnya.
Selang beberapa hari, tepatnya pada hari Selasa, 14 Mei 2024, pihak ketiga yang bernama H, Asep melalui orang kepercayaannya yang diketahui seorang wartawan dan berinisial AH mengirim keterangan klarifikasi lewat pesan Whatsapp terhadap wartawan buletinkompaspagi agar dikirim ke Redaksi dan supaya berita klarifikasinya di publikasikan di media buletinkompaspagi itu.
Karena diduga ada kejanggalan dan disinyalir ada kepanikan dari pihak-terkait serta menimbulkan beberapa pertanyaan, redaksi buletinkompaspagi pun menunda untuk mempublikasikan berita klarifikasi dari pihak ketiga tersebut, dan hendak mengirim surat konfirmasi serta surat permintaan Audiensi kepada mereka.
Akan tetapi, tiba-tiba pada hari itu juga, mereka mempublikasikan berita klarifikasinya di beberapa media online, hal ini jelas menimbulkan banyak pertanyaan dan seolah ada kepanikan dengan naiknya pemberitaan pembangunan proyek dari dana Desa itu.
Dengan kejadian ini, pihak Media buletinkompaspagi.id, timesjurnalis.id beserta media-media yang berada di bawah Forum Jurnalistik Nusantara (FJN), Forum Media Indonesia Bersatu (FMIB), Sekretariat Bersama Wartawan Indonesia (SWI) DPW Jawa Barat beserta Perkumpulan Pimpinan Redaksi Independen Indonesia (DPW) Jawa Barat yang di Ketuai oleh Agus Jaya Sudrajat SH, hendak mengirimkan surat konfirmasi dan juga surat permohonan Audiensi agar permasalahan ini lebih jelas, selain itu untuk bahan pemberitaan selanjutnya.**Tim**