Bernada Menantang, Pidato Trump saat Perpisahan

News – Di detik-detik akhir jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyampaikan pidato perpisahan jelang pelantikan Joe Biden.

Dalam pidato perpisahan, Trump berdoa untuk pemerintahan baru Presiden terpilih Joe Biden.

“Minggu ini, kami meresmikan pemerintahan baru dan berdoa untuk keberhasilannya dalam menjaga keamanan dan kemakmuran Amerika, kami menyampaikan harapan terbaik kami, dan kami juga ingin mereka beruntung”, kata Donal Trump dalam pernyataan video tersebut. Selasa (19/1).

Donald Trump pun telah menolak untuk menawarkan konsesi penuh kepada Biden, yang memenangkan pemilihan umum pada 3 November dengan 306 suara dari suara elektoral dibandingkan dengan Trump yang mendapatkan suara 232.

Pada saat kampanye, Trump berjanji untuk “Membuat Amerika Hebat Lagi”, namun, pada kenyataannya meninggalkan AS dengan hampir 400.000 orang meninggal karena virus corona, ekonomi negaranya yang sedang merosot dan berjuang dari pandemi, berbagai ketegangan hubungan dengan sekutu-sekutu utama AS.

“Bahaya terbesar (rakyat AS) yang kita hadapi adalah hilangnya kepercayaan pada diri kita sendiri, hilangnya kepercayaan pada kebesaran nasional kita, Amerika bukanlah bangsa berjiwa pemalu yang perlu dilindungi dan dilindungi dari orang-orang yang tidak kita setujui.” kata Trump.

Trump telah bersembunyi di Gedung Putih selama minggu-minggu terakhir masa jabatannya, terguncang setelah kerusuhan oleh para pendukungnya di Capitol yang menewaskan lima orang, termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol.

Dalam pidatonya, Trump berusaha menyoroti aspek kepresidenannya yang dia banggakan.

“Kami melakukan apa yang ingin kami lakukan di sini, dan lebih banyak lagi, saya menjalani pertempuran yang sulit, pertarungan yang paling sulit, pilihan yang paling sulit karena itulah yang anda pilih untuk saya lakukan”, ucap Trump.

Trump mengkalim dan mencatat kesepakatan perdamaian Timur Tengah yang ditengahi oleh pemerintahannya dan memuji agenda kebijakan luar negerinya.

“Kami merevitalisasi aliansi kami dan mengumpulkan negara-negara di dunia untuk melawan China tidak seperti sebelumnya, dan saya sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang baru. Semua orang Amerika ngeri dengan serangan di Capitol. Kekerasan politik adalah serangan terhadap segala sesuatu yang kami hargai sebagai orang Amerika. Itu tidak pernah bisa ditolerir,” jelas Trump.

“Sekarang, saatnya saya bersiap untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru pada Rabu siang , saya ingin anda tahu bahwa gerakan yang kami mulai baru saja dimulai. Saya pergi dari tempat yang megah ini dengan hati yang setia dan gembira serta semangat optimistis, dan keyakinan tertinggi bahwa yang terbaik masih akan datang untuk negara kita dan untuk anak-anak kita,” ucap Trump. ***

Berita Terkini