Gerakan Masyarakat Peduli Anak dan Remaja Indonesia (GEMPARI), Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bandang di NTT

Kabupaten Flores, NTT, TJI – Gerakan Masyarakat Peduli Anak dan Remaja Indonesia (GEMPARI) melakukan langkah cepat terhadap warga banjir di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

GEMPARI telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada warga di sana. Bantuan diberikan langsung oleh perwakilan dari GEMPARI, Jimmy Sianto. Senin, (5 April 2021).

Ketua Umum GEMPARI, Patrika S.A Paturusi mengatakan, bantuan yang diberikan sebagai wujud kepedulian atas musibah yang menimpa warga Flores, NTT.

“GEMPARI mengungkapkan keprihatinan atas bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Flores, NTT. Kami akan terus berperan aktif dalam memberikan bantuan kepada korban bencana alam tersebut,” ujar wanita yang akrab disapa Anggie itu di Jakarta. Senin, (5 April 2021).

Bantuan yang diberikan terdiri dari makanan siap saji, seperti mie instant, biskuit, air mineral, dan beras.

Ketua DPP PPP bidang Isu Strategis itu berharap, bantuan ini dapat meringankan beban warga Kabupaten Flores yang terkena musibah.

Lebih jauh dia mengatakan, musibah yang menimpa warga NTT adalah momentum bagi kita semua untuk merekatkan kesadaran nasional bahwa satu musibah di tempat lain, juga adalah duka bagi kita semua.

Sehingga bantuan sosial yang diberikan oleh Gempari bisa juga sebagai sebuah pesan bahwa sebagai sebuah bangsa kita semua harus ambil bagian atas duka yang terjadi di negeri ini.

Dirinya berharap, spirit atau apa yang dilakukan Gempari akan diteruskan melalui organisasi-organisasi pemerintahan. Agar kemudian menginspirasi semua pemerintahan yang ada di Indonesia, untuk ambil bagian dalam isu-isu kemanusiaan yang ada di daerah-daerah lain.

“Mari kita semua sama-sama bahu membahu untuk meringankan saudara-saudara kita di NTT. Bantuan apapun yang diberikan, saya yakin bisa bermanfaat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, banjir menerjang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 4 April 2021 dini hari. Kabar terkini menyebut 54 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Banjir bandang yang juga menyebabkan longsoran tanah itu terjadi di beberapa desa yang ada di Kabupaten Flores Timur. Longsoran paling parah terjadi di Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur. **Bona Beding**

Berita Terkini