FAGI : Gubernur Ridwan Kamil Tak Serius Mengurus Pendidikan Jabar

Jawa Barat, TJI – Keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang melantik Dedi Supandi sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jabar menggantikan Dewi Sartika menuai kekecewaan dari insan pendidikan.

Kekecewaan tersebut disampaikan Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan. Dan Iwan pun menyebutkan sudah tiga kali berturut-turut dikecewakan oleh keputusan gubernur tersebut.

“Kami selaku insan pendidikan, pegiat pendidikan, itu harus menelan kekecewaan tiga kali berturut-turut terkait pejabat Kadisdik Jabar” katanya, (Senin, 14/06/2020).

FAGI merasa kecewa lantaran tiga sosok yang diangkat menjadi Kadisdik Jabar bukanlah berasal dari lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK).

“Sebelumnya Gubernur Jabar menunjuk Ahmad Hadadi, lalu digantikan dengan Dewi Satrika, dan sekarang Dedi Supandi. Jadi Ketiganya bukan dari LPTK dan lama menjabatnya tidak cukup panjang,” kata dia.

Hal tersebut menyebabkan program yang dirancang Kadisdik Jabar sebelumnya belum selesai lantaran keburu diganti dengan pejabat baru.

Iwan menjelaskan, saat Ahmad Hadadi menjabat Kadisdik Jabar, yang bersangkutan membuat program SMA Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) SMK dan program ini tidak jelas kelanjutannya di masa kadisdik penggantinya.

Iwan menilai Ridwan Kamil tidak serius dalam mengurus pendidikan. Hal ini berkaca pada Dinas Kesehatan yang selalu berlatar dari pendidikan dokter.

Saat ini baik kadisdik maupun sekretaris dinas dari IPDN, sementara ada beberapa pejabat yang berkualifikasi LPTK malah ditempatkan di SKPD lain.

“Kalau pendidikan di Jawa Barat ingin bagus dan juara serahkan dong pada ahlinya. Karena kalau diserahkan kepada bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya, begitu dalam ajaran Syariat Islam,” kata Iwan.

Menurutnya, jabatan kepala dinas seharusnya menjadi jabatan karier dan melalui revisi Peraturan Pemerintahan tentang Guru. Sementara Kemendikbud berupaya untuk memperbaiki sistem perekrutan, dari mulai jabatan kepala sekolah hingga kepala dinas pendidikan.

“Kepala dinas pendidikan harus benar-benar berdasarkan kemampuan karier sebagai guru dan rencananya, FAGI dan para insan pendidikan Jabar akan lakukan protes terbuka kepada Gubernur Jabar”, tegas iwan. **AJS**

Berita Terkini