BANDUNG,TJI – Pemberantasan tindak pidana korupsi menjadi salah satu fokus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat. Kejati Jabar bakal mengawasi dan menindak tegas praktik korupsi di Jabar baik perorangan maupun korporasi.
Keseriusan Kejati Jabar dalam pemberantasan kasus korupsi terbukti. Dalam kurun waktu tak lebih dari dua bulan saja, sejumlah kasus Tipikor diungkap dan diselidiki.
Ada empat perkara yang saat ini ditangani oleh Kejati Jabar mulai dari kasus korupsi pada Bank Mandiri Syariah dengan potensi kerugian negara Rp 3,5 miliar, korupsi PT Pos Financial dengan kerugian negara Rp 52 miliar, korupsi ruang terbuka hijau (RTH) alun-alun Indramayu dengan kerugian negara Rp 2 miliar hingga dugaan korupsi pengadaan soal ujian madrasah dengan kerugian Rp 16 Miliar.
Dari empat perkara ini, tiga di antaranya sudah ada tersangka. Total ada 13 tersangka yang berhasil diamankan dan ditahan oleh Kejati Jabar. Sedangkan satu perkara masih dalam penyelidikan.
Asep menuturkan dalam upaya pemberantasan korupsi ini, pihaknya bersikap profesional dan proporsional. Dia menegaskan, Kejati Jabar tak pernah menargetkan apapun dan siapapun dalam upaya pemberantasan korupsi ini.
Dia menambahkan dalam pemberantasan korupsi ini, pihaknya pun tak akan segan-segan. Segala bentuk tindak pidana korupsi baik perorangan maupun korporasi bakal disikat.
“Tentu (kami) akan bertindak profesional dan proporsional saja, disamping pendekatan untuk mengejar pelaku, baik perorangan atau korporasi, kami juga menerapkan pendekatan dalam artian bagaimana kami mengamankan semaksimal mungkin pengembalian kepada negara. Kita buktikan dengan perkara yang kami tangani ini,” tutur Asep.
“Kami tidak serta merta meminta pertanggungjawaban kepada perorangan, tapi juga kepada korporasi. Karena peran korporasi juga menjadi penting, untuk memberikan efek jera, bagi tindakan menyimpang yang menyebabkan korupsi itu,” kata Asep menambahkan.
Asep meminta masyarakat di Jabar untuk tak membenarkan budaya korup. Pihaknya, kata Asep, tak akan segan menindak siapapun yang melakukan praktik korupsi
“Saya katakan tidak akan main-main. Saat Pidsus itu mereka katakan siap, nggak ada main-main. Jadi bagaimana korupsi Posfin (PT Pos Financial) dengan kerugian yang tidak main-main dan juga Indramayu (korupsi RTH alun-alun). Jadi mari kita kerja dengan baik, dengan jujur, untuk meningkatkan integritas,” kata Asep.