Ini Detik-detik 5 Wartawan Diserang dan Dikeroyok OTK Hingga Babak Belur

JAWA TIMUR, BKP – orang wartawan di Surabaya menjadi korban pengeroyokan belasan orang tak dikenal.

Peristiwa tersebut terjadi ketika para wartawan meliput penyegelan di Diskotek Ibiza Jalan Simpang Dukuh Jumat (20/1) kemarin.

Kelima wartawan itu adalah Didik dari fotografer Antara, Firman dari iNews, Rofiq dari Lensa Indonesia, Ali Fotografer iNews, dan Anggadia dari Berita Jatim.

Salah satu korban, Firman mengatakan, kejadian itu bermula saat ia dan empat wartawan lainnya menunggu kegiatan penyegelan Diskotek Ibiza oleh Satpol PP Pemprov Jatim di warung sekitar lokasi.

Mereka tiba-tiba dipanggil oleh seorang perempuan tak diketahui identitasnya dengan nada tinggi.

Perempuan itu menyuruh mereka naik ke lantai 5 gedung diskotek Ibiza tersebut.

“Datang seorang perempuan marah-marah dan meminta kami untuk naik ke lantai lima gedung diskotek menemui seseorang bernama Wahyu,” ujar Firman, Sabtu (21/1).

Merasa tidak mengenal perempuan itu, mereka menolak ajakan dan tetap menunggu di luar gedung.

Selain itu, mereka juga tidak mengetahui alasan perempuan tersebut menyuruh naik ke lantai lima.

Korban lainnya, Rofiq, mengaku bahwa pada saat itu ia hanya ingin mewawancarai pihak Satpol PP soal penyegelan diskotek.

Namun pada saat mereka di lobi gedung, sejumlah orang kemudian menghampirinya.

Rofiq ketika itu langsung pergi ke sebuah warung karena tak mau meladeni massa.

Tiba-tiba, perempuan yang menyuruh mereka naik ke lantai lima, datang kembali menemuinya dan marah-marah.

“Orang-orang yang dari lobi tadi datang, ada lebih dari sepuluh orang, setelah sempat berargumentasi, ada yang mengaku suaminya perempuan itu, lalu, belasan pria berbaju preman itu pun memukul saya,” ungkapnya.

Lalu, Rofiq diserang dan dikeroyok oleh massa.

Ia dipukul di bagian kepala sebelah telinga, rahang, bahu, sikut dan rusuk berkali kali.

Bahkan dirinya juga sempat dipukul kursi.

“Yang sakit itu di kuping,” pungkasnya.

Saat aksi pengeroyokan tersebut, Fotografer Antara, Didik, sempat mendokumentasikan peristiwa tersebut.

Namun, Didik malah terkena serangan oleh massa juga.

“Mas Didik sempat dipukul helm,” tandasnya.

Lalu, wartawan lain, Angga, Firman dan Ali datang untuk membantu melerai aksi pengeroyokan tersebut.

Ternyata, ketiga wartawan itu turut menjadi korban pemukulan.

“Mereka melerai, tapi saya lihat ada yang kena pukul,” ujarnya.
Mereka kemudian meminta lima wartawan ini untuk pergi dari lokasi.

Akan tetapi, massa tersebut menahan dua motor dari lima wartawan itu.

Korban lainnya, Anggadia, langsung melaporkan aksi pengeroyokan ke SPKT Polrestabes Surabaya.

Dia berharap agar aksi penganiayaan ini segera diusut.

” LP (laporan) sudah terbit. Yang dilaporkan pengeroyokan. Yang parah dua itu (Rofiq dan Didik). (Angga) aman, cuma badannya sakit semua,” kata Anggadia.

Angga menyampaikan, dua motor yang sempat dirampas oleh massa saat ini sudah kembali berkat bantuan pihak kepolisian.

Dia juga mengungkapkan, lima wartawan korban pengeroyokan akan kembali menjalani pemeriksaan untuk dimintai keterangan di Polrestabes Surabaya.

“(Sepeda motor) sudah kembali, dibantu pihak kepolisian,” Jelasnya.
“Hari ini pemeriksaan,” lanjutnya.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana membenarkan adanya laporan lima wartawan dikeroyok.

“Kemarin mereka menginformasikan, sedang laporan di Polrestabes. Saya minta didampingi Resmob,” ujar Mirzal.

Mirzal menyampaikan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan atas peristiwa pengeroyokan lima wartawan saat liputan.

“Masih dalam penyelidikan,” kata dia.

Berita Terkini