Warga Kecamatan Paseh, Sumedang Hasilkan Kuliner Istimewa, Berkat Pelatihan Pemberdayaan dari BLK Lembang

Kabupaten Sumedang, TJI – Kabupaten Sumedang memang istimewa dengan berbagai khasanah kulinernya. Mulai potensi Ubi Cilembu hingga olahan tahu. Kini, produk aneka kue dan donut kentang dari Desa Paseh ikut meramaikan aneka makanan di Sumedang. Hasil pelatihan pemberdayaan dari Balai Latihan Kerja Lembang.

Vela Noerleli kini punya kesibukan baru. Kini ia tak bisa lepas dari telepon genggamnya. Pasalnya, ia mengelola media sosial Menara Bakery. Sebuah akun dari produk alumni BLK Lembang, Kecamatan Paseh, Sumedang. Isinya berbagai produk kue, roti manis, hingga Donat kentang.

Kelompok yang didirikan ibu-ibu di Kecamatan Paseh ini bertujuan untuk mendorong semangat wirausaha sekaligus pemberdayaan perempuan.

“Sekarang pesanan juga bisa secara online,” katanya semangat saat ditemui
di rumahnya di Wilayah Kecamatan Paseh, Sumedang.

Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang terkenal sebagai salah satu
sentra pembuatan meja kursi untuk kebutuhan sekolah atau penghasil berbagai produk mebel. Berbagai kelompok pengrajin mebel ini sudah didukung oleh perbankan dan di pasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, banyak sekali warga dari kecamatan tersebut yang menjadi tenaga ahli dibidang mebel yang dipakai jasanya di berbagai wilayah di Nusantara ini.

Vela bersama 16 orang lainnya ikut pelatihan di BLK Lembang pada pertengahan November 2020. Selama kurang lebih dua minggu mereka mengolah berbagai aneka makanan.

Peningkatan skill dan wirausaha ini diharapkan bisa menjadi penopang
ekonomi warga. Khususnya bagi kelompok perempuan di desa ini.

“Lumayan ada tambahan buat dapur,” kata Cucu Rohayani, alumni BLK Lembang yang hadir menemani Vela di ruang dapur.

Sejak itu mereka pun melayani berbagai pesanan dari sekitar desa dan beberapa wilayah lainnya. Termasuk mulai menawarkan aneka produk seperti kue kering, roti manis maupun donut dengan berbagai aneka rasa.

Aneka roti dari kelompok ini mendapatkan respon positif dari warga.
Pasalnya, produk rotinya terasa lebih segar, harum, dan memiliki variasi rasa.

“Kita jual 10 ribu untuk satu bungkus roti sobek,” kata Ira Ernawati
menambahkan.

Untuk produk donut mereka juga seharga 2 ribu rupiah. Donut kentang
menjadi salah satu favorit yang digemari oleh anak-anak dan ibu-ibu di desa. Bahan dasar kentang membuat donut terasa lebih gurih.

“Di sini itu yang penting murah dan ukurannya besar,” kata Cucu Sumaningsih sambil tersenyum.

Kegiatan mengolah aneka roti ini membuat kelompok alumni BLK Lembang semakin produktif. Dapur Vela pun menjadi ramai menunggu roti-roti hangat tersaji dan siap dipasarkan di sekitar desa. Bau wangi dan hangat dari dapur langsung menyeruak membuat warga semakin tertarik untuk mencicipi produk ini.

“Kita juga titip ke warung-warung. Alhamdulillah cepat lakunya,” kata Vela
menambahkan.

Kelompok Menara Bakery pun kian semangat dengan usaha produksi roti ini. Berbagai kebutuhan peralatan semakin lengkap. Seperti oven yang menjadi kebutuhan khusus dalam produksi. Tak hanya itu, media sosial pun mulai mereka garap sebagai sarana promosi sekaligus pemesanan.

“Apalagi ini bulan Ramadhan. Insya Allah kita produksi ke kue kering,” ujar Vela dengan begitu antusias.

Berita Terkini