Perban Anti Air, Diduga Kuat Dijadikan Sarang Pungli Oleh Rumah Sakit RSUD Luwuk Banggai

LUWUK BANGGA, BKP –  Terdapat kurang lebih 8 orang pasien yang menjalani operasi sesart, diantaranya adalah sala satu istri dari awak media ini, atas nama Nima Pago alamat Soho, Kota Luwuk yang masuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Luwuk. Dengan penanganan pasien yang sama, yaitu menjalani persalinan Operasi Sesart pada tanggal 16/08/2022.

Setelah selesai menjalani Operasi Sesart di ruang Operasi, kepada pasien di pindahkan ke ruangan Asoka untuk melanjutkan tahap penyembuhan dengan Jaminan BPJS Kesehatan masih aktif (Aktif)

Selang beberapa hari berada di Rumah Sakit yaitu di (Ruangan Asoka), pasien beserta bayi nya sudah diperbolehkan pulang, dan sebelum pulang ke rumah, pasien (sang ibu) harus menjalani Pergantian Perban Anti Air yang dilakukan oleh suster yang piket saat itu.

Pada saat itu terjadi pembebanan pembayaran Rp. 100.000 Perpasien, itu terjadi pada (19/08/2022) Perban Anti Basah yang sudah di rekatkan atau ditempel di tubuh pasien lantas di minta untuk membayar oleh Suster di Rumah Sakit tersebut.

Setelah beberapa hari tiba di rumah awak media ini merasa penasaran, kemudian Awak media ini mengkonfirmasi ke pihak BPJS, di kantor BPJS, kilometer 3 Luwuk, dan bertemu dengan bagian pelayanan sebut saja ibu Wanda.

Setelah dikonfirmasi, betapa kagetnya ibu Wanda mengatakan bahwa “Perban anti air yang dipakai sesudah Operasi itu, sudah ditanggung oleh pihak BPJS, tidak ada lagi yang harus dibayar, apabila ada yang meminta untuk membayar itu adalah Oknum,” kata Ibu Wanda.

Sesuai bahasa, atau hasil klarifikasi via whatsApp (22/08/2022) “Pak Abdullah, info dari RS, agar dipersilahkan untuk mengambil pengembalian uang 100rb, dengan penggantian perban anti air pak. Pihak RS bersedia mengembalikan uang 100rb untuk penggantian bahannya pak,” tulis Pihak RSUD Luwuk Banggai.

Pembebanan, pembayaran perban tersebut, juga dibenarkan oleh 2 orang suami pasien BB berasal dari Baturube (Morut) dan AC suami pasien asal Desa Biak Luwuk Timur, mereka juga mengeluhkan dengan hal yang sama bahwa mereka juga membayar uang Perban Rp. 100.000.

Lanjut awak media ini, mengkonfirmasi lansung kepada Dirut RSUD dr. YUSRAN di ruang kerjanya (05/09/2022) terkait hal tersebut.

Direktur Rumah Sakit pun mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui, atas apa yang dilakukan oleh oknum bawahannya, dan beliau mengatakan bahwa “Apabila itu terjadi, itu murni dan benar-benar pungli yang dilakukan oknum bawahannya. Kemudian Dirut sendiri meminta kepada tim media ini untuk bersabar menunda untuk memberitakan, dirinya akan menanyakan lagi ke Anggotanya dulu yang diruangan Asoka, Nanti saya kasih info lagi besok,” Ucap Dirut.

Namun sampai berita ini terbit, Dirut RSUD Luwuk Dr.Yusran, tidak lagi memberikan klarifikasi kepada media ini terkait Dugaan Pungli di Jajarannya.

Maka patut diduga adanya suatu pembenaran dengan adanya pungli yang dilakukan oleh oknum di Ruangan Asoka, pada lingkungannya RSUD Luwuk Banggai, diminta kepada pihak penegak hukum agar dapat mengambil langka penyelidikan di RSUD Luwuk Banggai khususnya pada (Ruang Asoka).

Salah satu Korban Pungli, sebut saja Abdullah mengecam keras dengan tindakan Pungli yang sudah sangat meresahkan Pasien di RSUD Luwuk Banggai, Jika ini tidak di tindak lanjuti maka pasien kedepannya akan mengalami hal yang sama lagi, bahkan mungkin Lebih parah lagi.dan di tambah lagi dengan pelayanan RSUD kurang Maksimal.

Masih dari Abdulah Menegaskan Kepada Penegak Hukum, kasus ini jangan di biarkan, berlarut dan akan saya tindak lanjuti ke Sanger Pungli Polres Banggai,

Berita Terkini