
Bandung Barat, Buletin Kompas pagi.id ,- Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung Barat menguji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Padalarang untuk mengurangi kemacetan dan memperlancar arus kendaraan. Sebagai pusat ekonomi dengan hadirnya Stasiun Kereta Cepat Padalarang, kawasan ini menghadapi lonjakan volume lalu lintas seiring meningkatnya aktivitas masyarakat.
Rekayasa lalu lintas difokuskan di beberapa titik strategis, yaitu:
1. Jalan Raya Purwakarta: Dari Simpang Tagog hingga Simpang Cihaliwung, yang sebelumnya satu jalur, kini diberlakukan dua jalur.
2. Kendaraan besar: Tidak lagi diizinkan melintas melalui Jalan Cihaliwung hingga Stasiun Kereta Cepat. Kendaraan besar dialihkan melalui Pasar Tagog menuju Jalan Raya Padalarang.
3. Jalan Cihaliwung dan Jalan Gedung Lima: Dibuka dua arah, namun hanya untuk kendaraan kecil.
Kepala Dishub KBB, Fauzan Azima, menjelaskan bahwa rekayasa ini bertujuan mendistribusikan arus lalu lintas agar tidak terpusat di satu lokasi. “Kemacetan mungkin masih terjadi, tapi yang terpenting arus kendaraan tetap bergerak,” tegasnya.
Dishub telah memasang rambu dan water barrier untuk memandu pengendara selama masa uji coba. Evaluasi akan dilakukan guna menentukan apakah rekayasa ini akan diterapkan secara permanen. Fauzan menambahkan, “Akses yang lancar akan mempermudah mobilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.”
*DR Luken*